Semua Lapisan Masyarakat Terlayani Kesehatannya
Dinas Kesehatan Kabupaten Padang pariaman kembali melahirkan program inovatif yang terbilang fenomenal. Program itu dinamai Satu Malam Bersama Masyarakat (Sabermas). ”Kita menghadirkan program Sabermas ini untuk mewujudkan keluarga sehat berdasarkan 12 indikator penilaian,” kata Kepala Dinas Kesehatan Padangpariaman Aspinuddin, kemarin .
Keistimewaan lainnya dari program Sabermas, karena mampu menjadi ruang bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk melakukan pelayanan publik. Tak heran, apabila terdapat sejumlah stand pelayanan publik saat pertama kalinya pelaksanaan Sabermas itu di Nagari Kapalokoto, Kecamatan Nansabaris, Sabtu (15/12) lalu. ”Sabermas ini ditujukan sebagai upaya kita menuntaskan permasalahan kesehatan di setiap nagari di Padangpariaman,” ujarnya.
Untuk menuntaskan itu, terdapat 12 indikator penetapan keluarga sehat. Apabila 12 indikator tercapai, barulah nagari dapat disebut sebagai nagari sehat. ”Jadi Nagari Kapalokoto ini sudah memenuhi 12 indikator itu. Makanya kita memilih pencanangan Sabermas di sini,” kata mantan Dirut RSUD Padangpariaman itu.
Sabermas adalah program yang digagas Dinkes Padangpariaman setelah mendapat dorongan penuh dari bupati Padangpariaman. Untuk itu, dia memastikan program tersebut hanya satu-satunya di Indonesia sekarang ini. ”Bupati menginginkan bagaimana permasalahan kesehatan di masyarakat bisa dituntaskan hingga tahun 2019. Sekarang, kita gagas Sabermas dan akan berkelanjutan,” pungkas Aspinuddin.
Sementara Bupati Padangpariaman H Ali Mukhni, mengatakan bahwa membuat program yang inovatif tersebut memang tidak hanya melihat dalam lingkup Sumatera Barat, tetapi lebih pada skala nasional. Hal itulah yang dilihatnya dari program Sabermas. ”Insya Allah, haqqul yaqin, yang melakukan seperti ini (Sabermas) satu-satunya di Indonesia adalah Kabupaten Padangpariaman,” kata Ali Mukhni dengan penuh keyakinan.
Keberadaan program Sabermas, bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat hingga larut malam. Baik itu pelayanan kesehatan, Disdukcapil, perizinan, BPJS, hingga disediakan mobil baca dari Dinas Perpustakaan Padangpariaman. ”Kita lakukan Sabermas ini hingga 102 nagari di Padangpariaman sama dengan Nagari Kapalokoto. Untuk mencapainya tahun depan, kita evaluasi yang memungkinkan program ini dilakukan tiga kali sebulan,” kata alumnus Harvard Kennedy School di Amerika Serikat itu.
Ali Mukhni juga mengatakan, pihaknya melakukan evaluasi target pencapian open defecation free (ODF) yang tutur masuk ke dalam 12 indikator keluarga sehat, yaitu menggunakan jamban keluarga. Menurutnya, peraturan bisa dilahirkan agar nagari dapat membantu penganggaran membuat akses sanitasi di masyarakat. ”Saya rasa bisa. Walau begitu kita tetap melakukan kajian dahulu. Kita di Pemda juga akan tetap membantu nantinya dalam pencapaian target ODF ini,” pungkasnya.
Direktur Eksekutif Lembaga Pengkajian dan Pemberdayaan Masyarakat (LP2M), Ramadhaniati, mengatakan bahwa pihaknya bersama SNV akan terus melakukan pendampingan terhadap kabupaten Padangpariaman untuk bisa mencapai ODF 2019. ”Inovasi Sabermas bagus dalam mencapai target ODF di tahun 2019,” ujar Ramadhaniati usai menghadiri acara Sabermas di Kapalokoto.
Ramadhaniati mengapresiasi respon bupati untuk melahirkan kebijakan, sehingga dapat memperkuat pembiayaan dalam pencapaian akses sanitasi di Padangpariaman. ”Selama ini kan masalah sanitasi itu yang menjadi kendala anggaran dan kebijakan. Sebab tanpa kebijakan, sulit dilakukan penganggaran. Jadi adanya komitmen dan respon positif Bupati, kita yakin target ODF tercapai tahun depan,” kata Ramadhaniati. (**)
Komentar