HUT HKN ke-54 tahun 2018, Ayo Hidup Sehat, Mulai dari Kita!

MEMPERINGATI HKN ke-54, Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat melaksankan berbagai kegiatan. Mulai dari kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), hingga bakti sosial, terapi massal masyarakat yang berniat berhenti merokok. Puncaknya, upacara di kantor gubernur Provinsi Sumbar.
Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Barat dr Merry Yuliesday Mars, mengatakan, Peringatan HKN ke-54 merupakan momentum untuk mengubah upaya kesehatan bersifat kuratif menjadi preventif dan promotif. Mengubah gaya hidup menjadi hidup sehat dimulai dari diri sendiri merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
“Ayo Hidup Sehat, Mulai dari Kita” menjadi tema dan subtema HKN ke-54 tahun 2018. Ayo hidup sehat, mulai dari kita merupakan slogan yang harus digaungkan dan dilaksanakan sebagai insan kesehatan.
Untuk kegiatan kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), dilaksanakan Rabu (11/11) pagi hari di lapangan Imam Bonjol Padang. Kegiatan tersebut di buka oleh Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Barat Nasrul Habit dihadiri oleh Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat Hendra Irwan Rahim, Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat dan Kepala OPD di lingkungan Pemprov Sumbar serta Sekolah Kesehatan dan masyarakat.
Merry Yuliesday mengatakan Hari Kesehatan Nasional diperingati setiap tanggal 12 November dalam suatu rangkaian kegiatan, baik di tingkat pusat maupun daerah. Tema yang diangkat sejalan dengan Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga, mengajak seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.
“Saya menghimbau masyarakat agar membiasakan diri mengonsumsi beragam sayur dan buah nusantara. Makan sayur dan buah merupakan salah satu upaya perilaku hidup sehat yang saat ini kita galakkan dalam Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas),” ungkapnya.
Merry mengatakan untuk sehat itu tidak susah namun membiasakan pola hidup sehat yang sulit bagi masyarakat, apalagi masyarakat Sumatera Barat yang senang sekali memakan daging, bahan makanan yang berlemak begitu juga suka memasak memakai santan dan kurang mengkomsi sayur dan buah sehingga sangat rentan mengalami penyakit jantung , hipertensi, kolestrol, diabetes dan kanker usus .
Hut Hari Kesehatan Nasional ke 54 ini dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit dengan ditandai pelepasan Balon Germas ke udara.
Dalam sambutannya, Nasrul Abit meminta agar masyarakat Sumatera Barat harus Sehat, menjaga kesehatan itu tidak sulit . Penyakit itu timbul disebabkan kurang memperhatikan pola makanan , apabila pola makanan kita sehat maka akan terhindar dari penyakit.
Sementara itu Ketua DPRD Sumatera Barat Ir. H. Hendra Irwan Rahim, MM sangat mengapresiasi kegiatan HUT HKN ke-54 ini dengan melaksanakan Senam Germas. Dengan adanya berbagai kegiatan yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Sumatera Barat tentu diharapkan dapat mendorong masyarakat menjadi sehat. Mencegah penyakit lebih baik dari pada mengobati ungkap Hendra.
“Sehat itu mahal mengapa demikian apabila kita sudah sakit dari segi biaya pengobatan cukup mahal, untuk itu mari ditingkatkan pola hidup sehat dengan memperhatikan makanan yang akan dimakan apakah itu sehat atau tidak,” tegasnya.
Terapi Massal Berhenti Merokok
Usai melaksankan Senam Germas, Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumbar kemudian menggelar terapi Berhenti Merokok Secara Massal dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-54, Kamis (8/11) di Aula Gubernur Sumbar.
Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, Merry Yuliesday mengatakan, kebiasaan merokok ini dapat berdampak kepada kesehatan. Bahkan tidak hanya dari sektor kesehatan tetapi juga ekonomi. “Bayangkan saja, jika merokok sudah bertahun-tahun sejak remaja dan sekarang berusia 30 tahun. Berapa banyak penyakit yang disimpan gara-gara rokok itu. Sedangkan dari segi ekonominya berapa uang yang telah dikeluarkan. Penyakit dapat, duit pun habis jika kebiasaan merokok ini tidak dihentikan,” ujar Merry saat melakukan terapi berhenti merokok secara massal.
Disebutkannya, dengan adanya terapis yang dilakukan secara massal ini guna menghentikan kebiasaan merokok ditengah masyarakat sangat positif. Apalagi, selama ini Dinkes Sumbar terus berupaya memberikan edukasi kepada masyarakat bahaya merokok, bahayanya itu tidak sekarang. Namun kedepannya pasti dirasakan.
“Saat ini dalam terapi rokok ini kita mengundang semua Kabupaten/Kota. Maka, dengan terapi yang diadakan ini diharapkaan daerah juga melakukan event yang sama. Dan, juga mensosialisasikan bahaya rokok ini tidak hanya bagi diri sendiri namun orang lain disekitarnya didaerah masing-masing,” katanya.
Selain itu, dirinya juga akan berkoordinasi dengan Satpol PP dalam menerapkan Perda No 5 Tahun 2012 tentang Kawasan Tanpa Rokok agar maksimal. Baik itu disekolah, gedung pemerintahan, sarana kesehatan, tempat penitipan anak dan lokasi lainnya.
“Kita akan lakukan aksi dengan Satpol PP. Kita akan razia bersama secara diam-diam,” ulasnya.
Narasumber sekaligus Therapist, Benni Warlis menyebutkan, merokok itu merupakan suatu kebiasaan yang pada akhirnya akan menjadi suatu karakter, di mana hal itu tidak terlepas dari sumber utamanya yakni pikiran.
“Bayangkan saja sudah dilarang istri dan anak kebiasaan merokok saya belum juga hilang. Bahkan, tidak bisa dilarang untuk berhenti. Dan, sejak saya batuk berkepanjangan itulah saya berpikir untuk mencoba berhenti,” ungkapnya yang juga merupakan Asisten II dilingkup Setdaprov Sumbar.
Makanya, kata Benni kebiasaan merokok itu susah untuk menghilangkannya jika tidak dari niat sendiri. Meskipun sudah mencoba-coba ingin berhenti jika tidak dari niat sendiri sangat susah pula.
“Intinya utama niat. Saya niatkan lalu praktekan, insyaallah sejak 2002 sudah tidak merokok lagi. Dan, itu saya ingin terapkan kepada semua orang dekat saya bahkan masyarakat baik itu memberikan pengalaman bagaimana saya berhenti merokok. Bahkan, dari sini saya belajar untuk memberikan terapi bagi masyarakat yang ingin berhenti merokok,” katanya.
Sambungnya, terapi itu sederhana saja. Sehingga, dengan terapi yang dilakukan secara massal ini. Maka, peserta nantinya juga dapat melakukan terapi kepada yang lainnya. Dan, pengetahuan terapi berhenti merokok ini dapat tersebar ke seluruh Sumbar.
Kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kehutanan Sumbar, Yozarwardi Usama Putra yang ikut serta dalam terapis tersebut mengungkapkan dirinya dahulu waktu masih kerja di swasta sempat menjadi perokok berat. Karena, suasana kerja yang berada di tengah hutan. Namun, sejak diangkat menjadi PNS dirinya sudah berangsur-angsur berhenti merokok.
“Sejak jadi PNS. Saya sudah berangsur-angsur berhenti merokok. Apalagi, saya berada di dinas kehutanan yang notabene perlu stamina. Karena keluar masuk hutan. Dan sejak tahun 1998 saya total berhenti merokok,” katanya. (adv)

Exit mobile version