Jambore Kuliner Mentawai Tingkatkan Ekonomi Masyarakat
KETUA PKK dan Deskrana Rosmaida Yudas, Bahwa Pihaknya telah menggelar 7 iIvan untuk meningkatkan ekonomi Masyarakat menuju lebih baik. Hal itu terlihat ketika telah di buatnya Club Sentral di depan Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
Dan menimbulkan dampak peningkatan ekonomi terhadap 10 kecamatan seperti adanya Pengolahan Produk Lokal Ikan Asin serta keladi, pisang, dan sagu di jadikan kerupuk. Meski belum semua, namun pihaknya tetap mengupayakan hal tersebut tercapai. Muntei, kecamatan Siberut Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai. Sabtu, (3/10).
Seterusnya dikatakan pihaknya menghimpun semua produk lokal Masyarakat dan memfasilitasi Kader untuk menjual Produk yang masyarakat yang telah di resmikan Gubernur Sumatera Barat Irwan Payitno di dampingi Bupati Kabupaten Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet melalui Ketua PKK dan Kranasda.
Selanjutnya di sampaikan dengan waktu kurang 1 bulan telah menghasilkan uang hampirRp.60 juta. Namun pihaknya tidak mengambil untung dari Masyarakat dengan harga yang di tentukan masyarakat. Dan inilah sebagai bentuk usaha dari PKK dan Deskranada untuk meningkatkan Ekonomi Masyrakat.
”Kami sangat mengapresiasi Dispora telah menggelar acara Festival Pesona Mentawai karena ini kita dapat menampromosikan produk olahan pangan dari masyrakat,” katanya.
Karena itu sebutnya, melalui 7 Iven yang telah kita gelar di beberapa kecamatan, seperti di Tuapejat, Siberut Utara, Selatan dan terakir di Siberut Barat. Dan tentunya itu untuk meningkatkan kesehjateraan masyarakat.
”Kita berharap peningkatan ekonomi itu tidak hanya ketika ada Jambore saja, namun kita berusaha bagaimana Produk olahan Masyrakat dapat terjual setiap hari, itu makanya kita membuat Club Sentral di Dinas Perindagkop yang di Resmikan Gubernur Sumbar dan di dampingi Bupati Mentawai. Dalam 5 hari saja kita sudah melihat untung tersebut dan kita ini berharap ini berkelanjutan,.” paparnya
Sementara untuk makanan khas Mentawai kita promisikan melaluai pameran stan yang dibuat oleh masyarakat Mentawai, seperti makanan Icip-icip siput bakau ini ternyata memiliki kenikmatan tersendiri untuk di buat sate siput bagi kelompok ibu-ibu Dasa Wisma Anggrek I, Dusun Bat Joja, Desa Maileppet Rasanya begitu lezat “Apalagi dicampur dengan nasi, rasa manis dan pedas bercampur jadi satu,” ujar bangga.
Dijelaskan, dari dalam bambu yang sudah dibakar ditumpahkan ke dalam mangkok akan mengeluarkan aroma sayur dan ikan salai (tinimbok), sungguh menggugah selera, itulah menu yang dinamakan lotlot.
Lotlot tersebut biasanya dibuat waktu ke mone (ladang) tapi bisa juga dilakukan di rumah tergantung selera saja. “Kalau mau buat ya silahkan jadi tidak pantangan, Dan itu daun keladi itu sebagai sayur dan ikan selai itu sebagai lauk pauknya,” ujarnya.
Salah satu stand kulinir yang banyak di kunjungi masyarakat setempat dan bahkan turis mancanegara pun banyak berkunjung ke acara pestival pesona Mentawai di Desa Munthe Kec.Siberut selatan ini, salah satu peggelola stand kuliner ini mengutarakan pembuatan makanan khas mentawai yang banyak disukai adalah Batra ( makanan yàng terbuat dari sagu )
“Pengelola stand ini menceritakan bagaimana cara membuat makanan khas Mentawai Batra ( Ulat sagu ) pertama sekali yang dilakukan ialah menebang pohon sagu, setelah di tebang kemudian di rendam dalam air ( sungai ) selama seminimal nya 1 atau 2 bulan , setelah itu baru dibelah batang sagu terus di batang itu ada ulat-ulat nya , nah inilah yang di ambil lalu di masak , cara memasak nya ada beberapa cara bisa direbus juga dibarat, mengunjungi stand kuliner adalah menu makanan ber kalori tinggi Batra (ulat bulu ) untuk makanan kas Mentawai yang dipamerkan,” ungkap Ketua PKK dan Deskrana Rosmaida Yudas. (s)
Komentar