KOMITMEN Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang untuk terus berlari kencang sebagai pelaku perubahan tidak bisa dicekal oleh pandemi Covid-19. Buktinya, Kampus seni tertua di Sumatera itu kembali mewisuda 263 lulusan S1 dan S2 Periode I Tahun Akademik 2021/2022 secara virtual di Gedung Program Studi (Prodi) Telivisi dan Film, Selasa (14/9).
Wisuda yang dilangsungkan secara virtual tersebut, tiga wisudawan mendapat penghormatan mengikuti langsung prosesi sakralitas pemindahan tali Toga oleh Rektor Prof. Dr. Novesar Jamarun M.S. Masing-masing satu orang perwakilan dari Fakultas Seni Pertunjukan, Seni Rupa dan Desain, dan Program Pasca Sarjana (S2).
Rektor ISI Padangpanjang, Prof. Dr. Novesar Jamarun M.S usai mengucapkan selamat, berharap keberhasilan yang dicapai tersebut dapat mengantarkan pada kehidupan baru yang lebih baik dan memberikan kontribusi dalam berbagai aspek kehidupan di masa mendatang. Pengalaman dan bekal ilmu yang dimiliki, perlu dikolaborasikan dengan kebutuhan industri dan dunia kerja.
Satu hal berharga dapat dipetik dari situasional pandemic hari ini. ISI telah menemukan lembah positif dari pandemi covid-19 yang telah menjadikan kampus seni Padangpanjang mandiri dan terus melahirkan inovasi penting bagi kelanjutan dunia pendidikan seni yang berbasis teknologi.
“Perkembangan teknologi dewasa ini selayaknya menjadi peluang tersendiri dalam meniti masa depan saudara. Tidak selamanya cara konvensional itu diterima dan menjadi primadona. Di sinilah dibutuhkan kreatifitas saudara untuk mensinergikan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebutuhan dunia usaha dan industri,” sebut Rektor Novesar, didampingi Pembantu Rektor (PR) I Dr.Andar Indra Sastra,S.Sn.,M.Hum, PR II Purwo Prihatin,S.Sn.,M.Hum dan PR III Firdaus,S.St.,M.Pd.
Pada kesempatan itu, Rektor Novesar Jamarun juga menyampaikan saat ini ISI Padangpanjang memiliki dua fakultas. Masing-masing Fakultas Seni Pertunjukan dan Fakultas Seni Rupa dan Desain, serta satu Program Pascasarjana. Fakultas Seni Pertunjukan dengan lima Prodi, yakni Prodi Seni Karawitan, Seni Tari, Prodi Seni Musik, Prodi Seni Teater dan Prodi Antropologi Budaya.
Sedangkan Fakultas Seni Rupa dan Desain, terdapat delapan prodi berupa Prodi Kriya Seni, Seni Murni, Televisi dan Film, Fotografi, Desain Komunikasi Visual, Pendidikan Kriya, Desain Mode dan Prodi Desain Produk. Sementara itu Program S2 memiliki tiga prodi, masing-masing Penciptaan dan Pengkajian Seni, Studi Humanitas dan Prodi Pendidikan Seni. “Seluruh Prodi yang dimiliki sudah terakreditasi BAN-PT, dan saat ini terus berupaya pengembangan institusi ini dengan melakukan pembukaan program studi baru. Diantaranya Prodi Pariwisata dalam proses penerbitan SK; Animasi, Musik Nusantara, Tari Melayu, Musik Film, Bisnis Musik, Tenun, Tata Kelola Seni, Teater Rakyat dan lain-lain. Untuk Prodi S3 Seni juga dalam proses pengusulan,” ungkap Novesar.
Ditegaskan, terkait komitmen untuk terus berkembang dan berlari kencang, ISI Padangpanjang harus menjadi pelaku dalam perubahan. Didukung semua Senat dan tenaga pengajar yang berjumlah 217 orang saat ini, siap berpacu meningkatkan jumlah mahasiswa baru yang telah mencapai 800 orang lebih pada Tahun Akademik 2021/2022 ini.
Sisi lainnya, ISI Padangpanjang telah melahirkan sejumlah Prodi yang tidak ada di perguruan tinggi lainnya. Diantaranya Prodi Disain Produk merupakan satu-satunya di Sumatera, Prodi Pendidikan Seni dan Prodi Humanitas di Program S2 merupakan satu-satunya di Indonesia. Selain itu saat ini juga tengah berpacu mendirikan Prodi Pariwisata, yang nantinya akan dipacu melahirkan Fakultas Pariwisata dan Fakultas Desain.
“Saat ini kita tengah berjuang untuk membuka Prodi baru yang juga tidak dimiliki perguruan tinggi lainnya, yakni Prodi Musik Film. Meski berat, itu lah perjuangan. Sama halnya pembuktian ISI Padangpanjang selama 1,5 tahun di tengah pandemi, proses pendidikan harus tetap berjalan dengan jaminan kualitas tidak turun. Covid telah mengajarkan setiap komponen akademika untuk patuh terhadap teknologi,” pungkas Novesar sembari menyebut salah satu proses penerimaan mahasiswa sudah secara nasional selain jalur kerja sama.
Terkait dengan proses Badan Usaha Langsung (BLU) bersama dengan 10 perguruan tinggi di Indonesia, Pembantu Rektor I, Dr.Andar Indra Sastra, S.Sn. ,M.Hum menyebut saat ini telah melewati proses ketiga dan menyisakan di tingkat Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI terkait analisis pendapatan kampus. “Andai ini terwujud nantinya, tentu akan memberikan kelenturan bagi ISI dalam pengelolaan keuangan guna mewujudkan target pengembangan di berbagai sektor. Semoga perjuangan kita bersama mewujudkan perubahan status Satuan Kerja (Satker) menjadi BLU,” ujar Andar. (adv)




















