Pemko Gandeng PT Kimia Farma Pasarkan Minyak Atsiri

Pemerintah Kota (Pemko) Solok terus berupaya membuka peluang pemasaran produk minyak atsiri serai wangi. Salah satunya dengan bekerja sama dengan pihak PT. Kimia Farma (PT.KF) yang terkenal bergerak di bidang farmasi atau obat-obatan.
Wakil Wali Kota Solok Reinier bersama unsur OPD dan petani Kota Solok bertemu langsung perwakilan PT.Kimia Farma dalam penjajakan peluang minyak atsiri Kota Solok sebagai bahan baku industri kimia farma.

Dalam eksposnya, Reinier mengatakan, selain dikenal dengan kota penghasil beras di Sumatera Barat, ternyata lahan yang ada di Kota Solok juga sangat cocok untuk mendukung pertumbuhan tanaman Serai Wangi. Beberapa tahun belakangan jumlah lahan serai wangi di Kota Solok terus meningkat. Hingga 2019, setidaknya sudah ada 60 hektare lahan yang sebelumnya kurang termanfaatkan dijadikan sebagai kebun serai wangi.
Total luas areal kebun serai wangi di kota Solok sudah mencapai kurang lebih 60 hektare dan Pemko Solok menargetkan penambahan sekitar 20 hektare lagi tahun ini dan 60 hektar tahun 2020 mendatang. Kandungan Citronella minyak Atsiri serai wangi Kota Solok di atas 35 dan merupakan salah satu yang terbaik di Provinsi Sumatera Barat, bahkan di Indonesia. Hal itu menjadi peluang berharga untuk dimanfaatkan.

Ketua LPPM Unand Dr. Ing Uyung Gatot S Dinata mengatakan, pihaknya sengaja memfasilitasi pertemuan itu guna memperkenalkan produk minyak atsiri dari Sumatera Barat, khususnya Kota Solok. Apalagi, kualitas minyak atsiri Kota Solok merupakan yang terbaik di Sumbar. “Minyak atsiri dari serai wangi dapat dijadikan bahan baku untuk kosmetik, aromaterapi, pengusir nyamuk, dan banyak lagi kegunaan lainnya.”Serai Wangi diharapkan dapat menjadi nilai tambah bagi masyarakat di Kota Solok,” ucapnya.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Bisnis PT.Kimia Farma, Andi Prazos, mengatakan, pertemuan tersebut merupakan membuka peluang dan potensi kemitraan pengembangan minyak atsiri yang ada di Kota Solok.
Saat ini, sebutnya, PT. Kimia Farma memang tengah mengembangkan bisnis dengan bahan baku minyak atsiri. Namun, produk-produk herbal PT.Kimia Farma masih terkendala ketersediaan bahan baku. (vko)

Exit mobile version