PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sumbar atau Bank Nagari memeringati hari jadinya yang ke-57, Selasa (12/3) pagi. Perayaan diawali upacara bendera, pada Selasa pagi yang dipimpin oleh Direktur Utama Dedy Ihsan di Kantor Pusat Bank Nagari, Jalan Pemuda, Padang.
Selanjutnya acara diisi dengan peniupan kue ulang tahun Bank Nagari ke-57 tahun. Para direksi dan komisaris juga membagikan potongan kue untuk para direksi yang sudah pensiun.
Hadir juga saat itu Direktur Kredit dan Syariah Hendri, Direktur Keuangan M Isryad, Direktur Operasional Syafrizal serta Direktur Kepatuhan Edrizanof. Komisaris Utama Bank Nagari Hamdani, komisaris Nazwar Nazir, kepala divisi dan kepala cabang. Para direksi sebelumnya seperti Suryadi Asmi dan Indra Wediana serta karyawan bank tersebut.
Mengusung moto “Sinergi dan Inovasi” Bank Nagari terus memacu diri untuk lebih baik, mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri, bahkan berjaya di skala nasional bahkan internasional.
Dirut Dedy Ihsan mengatakan, di saat posisi perekonomian yang belum membaik, bank ini masih dapat tumbuh dan menghasilkan laba yang cukup baik. Ia mengatakan hal itu dibuktikan dengan posisi keuangan Bank Nagari hingga akhir 2018, dengan total aset sebanyak Rp23,3 triliun, serta dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun Rp18,18 triliun.
Kemudian kredit yang diberikan Rp17,58 triliun, rasio kredit macet atau NPL (non performing loan) 2,96%, masih jauh di bawah 5 % yang menjadi batas aman serta perolehan laba bersih Rp346,7 miliar.
Dedy mengatakan, Bank Nagari terus berinovasi memperkuat segmen mikro dan UMKM serta terus melek terhadap perkembangan teknologi terkini perbankan. “Sebuah kebanggaan dan kebahagiaan bagi kita semua insan Bank Nagari, apabila bank kita ini dapat bertengger kembali menjadi ‘BPD yang diperhitungkan,” Ujar Dedy.
Dedi menyebut, selain perubahan lingkungan global dan perubahan regulator setidaknya masih ada empat tantangan utama yang akan mewarnai perkembangan dan pertumbuhan industri perbankan pada tahun 2019. Tantangan ini jelas harus menjadi perhatian bersama.
“Tantangan pertama, yaitu konsumen produk jasa keuangan akan menuntut layanan yang lebih cepat, fleksibel dengan produk yang semakin variatif. Termasuk produk-produk dengan konten teknologi seperti, Multi Payment System, Cash Management System, SMS Banking, Mobile Banking, Internet Banking, bahkan interchangebility dari instrumen kredit dengan instrumen pasar uang dan pasar modal,” katanya.
Tantangan kedua, katanya, perlambatan pertumbuhan penyaluran kredit karena dipicu kebijakan pihak otoritas yang lebih fokus kepada stabilisasi dan juga karena kenaikan suku bunga pasar perbankan.
“Tantangan ketiga yang tak kalah berat adalah trend peningkatan risiko kredit bermasalah atau NPL akibat penurunan daya beli masyarakat. Tantangan yang keempat, Perwujudan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun 2015 dan integrasi sektor perbankan ASEAN di tahun 2020,” katanya.
Menurut Dedy, situasi yang terus berubah dan tuntutan yang dihadapi perbankan saat ini, tidak sama jika dibandingkan beberapa waktu sebelumnya. Banyak faktor dan situasi eksternal yang memicu perubahan, tingkat persaingan bisnis yang semakin meningkat, kompetisi semakin tajam, banyak pelaku usaha yang mengalami penurunan karena persaingan bisnis seiring dengan perkembangan pola usaha dengan kemajuan tekhnologi.
Dia menyebut, tema “Sinergi dan Inovasi” adalah harus berbenah, harus membuat kebijakan dan menyiapkan strategi dan mengingat pelayanan adalah bagian terpenting dalam bisnis perbankan.
“Untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah harus dilakukan inovasi-inovasi baik pengembangan produk maupun melakukan inovasi dalam budaya kerja. Untuk produk-produk alhamdulillah, hasil evaluasi di bidang teknologi yang berkaitan dengan produk-produk telah ditindaklanjuti dengan telah dilakukannya beberapa launching produk baru,” katanya.
Di antaranya N Money, Diversifikasi produk tabungan sikoci (Sikoci pendidikan, bisnis, rencana), Nagari Cash Manajement, Nagari Auto Debet, Nagari Portal Payment, SP2D Online, Mobile Banking, Kartu Tani.
“Produk-produk itu dihasilkan dengan bersinergi dan bekerja sama dengan berbagai pihak. N Money dgn Telkom, Master card dengan PT.Rintis dan Kartu Tani dengan Dinas Pertanian,” katanya.
Saat itu juga diluncurkan maskot Bank Nagari si Nara yang artinya adalah Nagari Rancak. Juga rutin seperti tahun sebelumnya penghargaan untuk cabang terbaik.
Diantaranya untuk layanan syariah terbaik Lubuk Sikaping Juara pertama, NPL Kredit produktif Bukittinggi, KUR sesuai target Cabang Tapan, dan realisasi KUR Terbesar Cabang Tapan.
Sementara itu untuk cabang terbaik, juara pertama Tipe C Cabang Mentawai yang juga menjadi juara umum. Penghargaan diterima langsung Kacabnya Afrizon. Kemudian juara untuk Tipe B adalah Cabang Sijunjung dan juara pertama untuk Tipe A Cabang Utama Padang. Para juara mendapatkan piagam serta hadiah uang.
Sebelumnya pada Sabtu (9/13) lalu telah diadakan jalan sehat yang diikuti seribuan peserta dari masyarakat, nasabah, mitra dan pemangku kepentingan bank itu.
Hadir saat itu Gubernur Sumbar Irwan Prayitno. Dalam pidatonya Irwan berpesan agar direksi dan komisaris menjaga kekompakan sebagai salah satu modal kesuksesan.
Saat itu juga dibagikan motor dan sekitar 200 bingkisan. Acara juga diisi dengan lomba Nagari Got Talent atau bakat antar cabang serta pengumuman untuk pemenang olahraga, video dan foto.
Saat itu juga dipilih pemenang Bank Nagari Frontliner champion meliputi tenaga teller, Customer Services serta security. Ada juga bantuan untuk rumah pintar. (adv)
Komentar