Sidang Paripurna Istimewa HUT Kabupaten Pasaman ke-77, Energi dan Kontribusi Nyata untuk Kemajuan Pasaman

SIDANG PARIPURNA— Bupati H Benny Utama, Wabup Sabar As dan pimpinan DPRD menghadiri Sidang Paripurna Istimewa Perayaan HUT Kabupaten Pasaman ke-77, Sabtu (8/10).

DPRD Kabupaten Pa­saman menggelar Sidang Paripurna Istimewa Pe­rayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Pasaman ke-77 di ruang sidang paripurna DPRD, Sabtu (8/10). Sidang dipimpin Ke­tua DPRD Pasaman, Bustomi didampingi wakil Ketua Danny Ismaya, Bupati Pasaman H. Benny Utama, Wakil Bupati Pasaman Sabar AS dan dihadiri Anggota DPRD.

Selain itu dalam pari­purna DPRD tersebut hadir Prof Dr Dekyuzar Haris selalu Wakil Dekan I Fa­kultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU).

Dalam sambutannya, Bustomi berharap seluruh pemimpin di Kabupaten Pasaman mampu menjadi satu kesatuan yang utuh dengan tugas dan fungsi masing-masing untuk memaksimalkan capaian prestasi kedepannya.

“Dalam momentum HUT ke-77 Pasaman ini kita dituntut untuk ber­karya dan berpikiran ma­ju, dengan harapan seluruh jajaran pimpinan di Pemkab Kabupaten Pasaman mampu memberikan energi dan kontribusi yang nyata untuk kemajuan Kabupaten Pasaman yang lebih baik dan bermar­tabat,” jelas Bustomi.

Sementara pada ke­sempatan yang smaa Bupati Pasaman Benny Utama menjelaskan hari jadi Kabupaten Pasaman ke-77 Tahun 2022 mengusung tema “Satukan Tekad Me­nuju Pasaman Yang Lebih Baik Dan Bermartabat”.

Dijelaskan Bupati, dua tahun berjalan pemerintahan, Benny Utama dan Sabar AS bersama seluruh elemen masyarakat telah berupaya menge­rahkan kemampuan dan sumber daya yang ada untuk mempercepat kemajuan pembangunan Pasaman.

Progres Percepatan Pembangunan

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dan sumber lainnya, beberapa capaian indikator makro dan progres percepatan pembangunan melalui pro­­­gram prioritas pembangunan daerah seperti, Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pasaman Ta­hun 2020 berada di angka -0,87% yang ikut terpuruk akibat pandemi covid 19, dan di tahun 2021 naik ke angka 3,39%. “Sektor pertanian penyumbang terbesar PDRB Pasaman, kita mampu mengendalikan dampak ekonomi pasca Covid 19,” sebutnya.

Dari segi pengeluaran perkapita, pengeluaran perkapita masyarakat men­­jadi Rp.8.440.000,- atau naik Rp.15.000,- dari tahun sebelumnya sebesar Rp. 8.425.000.

Meskipun demikian, peningkatan pertumbuhan ekonomi dan pening­katan pengeluaran per­kapita ini belum mampu menurunkan angka kemiskinan yang juga terdampak Covid-19, dimana angka kemiskinan me­ningkat dari 7,16% tahun 2020 menjadi 7,48% padatahun 2021.

Selanjutnya, untuk indikator Tingkat Pengangguran Terbuka kita berhasil menurunkan dari 5,04% tahun 2020 menjadi 4,92% tahun 2021. Sedangkan penurunan indeks ini dari 0,310 tahun 2020 menjadi 0,248 tahun 2021 yang me­nunjukkan bahwa terja­dinya penurunan ketimpangan pendapatan masya­rakat di Kabupaten Pasaman, dengan kata lain pemerataan pendapatan ma­syarakat yang semakin baik.

“Indeks Pembangu­nan Manusia (IPM), me­ngalami kenaikan setiap tahunnya dan mencapai angka 66,77 pada tahun 2021. Kita akan meningkatkan IPM Pasaman dengan meningkatkan daya ungkit ketiga komponen pembentuk IPM yaitu pendidikan, kesehatan dan pe­ngeluaran perkapita agar target IPM akhir periode RPJMD yakni 68,35 dapat tercapai,” katanya.

Pada indikator pendi­dikan, sasarannya adalah Angka Rata-Rata Lama Sekolah dan Angka Harapan Lama Sekolah. Pada Tahun 2021 Pemkab Pasaman mampu meningkatkan Angka Rata-Rata La­ma Sekolah dari 8,09 tahun menjadi 8,10 tahun dan Angka Harapan Lama Se­kolah meningkat dari 12,71 tahun menjadi 12,81 tahun.

“Kita akan meningkatkan kenaikan indikator pendidikan ini melalui program prioritas Pasaman Cerdas dengan melaksanakan kebijakan pendi­dikan gratis 12 tahun, fasilitasi pendidikan mene­ngah, dan beasiswa berprestasi serta peningkatan sarana dan prasarana pendidikan dan peningkatan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan,” tambah Benny Utama.

Pada bidang kesehatan, pada indikator sasaran peningkatan Angka Harapan Hidup. “Pada Tahun 2021, melalui program prioritas Pasaman Sehat kita mampu me­ningkatkan Angka Harapan Hidup dari 67,40 tahun menjadi 67,59 tahun,” u­cap Bupati.

Selanjutnya, kebijakan yang dilaksanakan adalah, memberikan Jaminan Pelayanan Kesehatan Kepada Seluruh Masyarakat Pasaman Melalui Universal Health Coverage (U­HC), Kebijakan Satu Jo­rong Satu Polindes, Peningkatan Sarana Prasarana Kesehatan serta Pe­ningkatan Kualitas SDM Kesehatan dan Peningkatan Status Rumah Sakit Pratama Menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Pada Tahun 2023.

“Kebijakan Satu Jo­rong Satu Polindes di daerah ini juga mendapat dukungan penuh dari anggota DPRD Pasaman melalui Pokir DPRD. Sedangkan status RS Pratama akan ditingkatkan menjadi RS­UD dan fokus persiapan untuk Akreditasi di Tahun 2023. Program ini diharapkan dapat mewujudkan pencapaian target Angka Harapan Hidup akhir periode RPJMD 2021-2026 yakni 68,55 tahun, “kata dia.

Pada bidang ekonomi, pendapatan dan kemampuan pengeluaran masya­rakat, difokuskan pada pengembangan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Ke­arifan Lokal dengan fokus pada sektor pertanian, perikanan, perkebunan, peternakan dan UMKM.

Berkaitan dengan pe­nanganan Stunting, Pem­kab Pasaman telah mampu menurunkan Prevalensi Stunting dalam beberapa tahun terakhir dan tahun 2021 berada diangka 30,5% atau dengan rata-rata penurunan 3,3% pertahun.

“Prestasi ini membawa Pasaman mendapatkan penghargaan terbaik ketiga se Sumatera Barat terhadap penilaian kinerja delapan aksi konvergensi penurunan stunting tahun 2021. Kita akan berupaya menurunkan stunting melalui delapan aksi konvergensi stunting untuk mencapai target 14% tahun 2024, dengan pendampingan dari Kemen­terian dan Lembaga baik pusat maupun daerah,” ungkapnya.

Indek Desa Membangun Membangun

Terkait perkembangan pembangunan nagari di daerah ini, juga terus me­ngalami peningkatan se­tiap tahunnya. Perkem­bangan ini dapat dilihat dari peningkatan Indek Desa Membangun (IDM) Kabupaten Pasaman dari 0,7109 Tahun 2021 menjadi 0,7401 Tahun 2022 atau saat ini di Kabupaten Pasaman terdapat 7 nagari mandiri, 17 nagari maju, 12 nagari berkembang dan 1 nagari tertinggal, sehingga tidak ada lagi nagari sangat tertinggal di Pasaman.

“Tahun ini, proses dan perjuangan kita dalam memekarkan nagari telah mendapatkan hasil de­ngan ditetapkan 25 pemekaran nagari di Pasaman sehingga jumlah nagari di Kabupaten Pasaman menjadi 62 nagari,” jelas Bupati.

Selanjutnya Tahun 2022 ini melalui program prioritas Pasaman Terakses terus memacu percepatan dalam membuka akses Kabupaten Pasaman ke kabupaten tetangga untuk menjadikan posisi Pasaman berada di­tengah yaitu dengan telah terbukanya akses ke
Sumatera Utara (melalui Rao-Padang Lawas) dan Riau (melalui Rokan Hulu) dan saat ini sedang dalam proses pembukaan akses Bonjol-Suliki.

Menurutnya, dengan terbukanya konektivitas ini akan sangat membantu peningkatan perekonomian masyarakat terutama dalam memasarkan komoditi pertanian, perikanan, perkebunan yang lebih bersaing dan biaya operasional yang lebih murah. Selain itu keterbukaan akses ini diharapkan mampu memberikan multiflier effek terhadap Pariwisata Kawasan Equator Bonjol. Akses ini tentunya akan mendorong pula terhadap pelaksanaan program prioritas Pasaman Tujuan Wisata.

“Pengembangan pariwisata menjadi salah satu prioritas kita kedepan dengan telah mendeklarasikan “Pasaman: Land Of The Equator” dengan fokus pengembangan wi­sata Equator Bonjol serta didukung kawasan wisata lainnya seperti Rimbo Panti, Puncak Koto Panjang, Puncak Tonang, Ba­yang Aia, Surau Lamo Jambak, Wisata Lubuak Gadang dan objek wisata lainnya yang tidak kalah menarik dan mempesonanya,” tutup Bupati Benny Utama. (mir)

Exit mobile version