Shalat Hari Idul Adha di Masjid Raya Kantor Bupati Pa­dangpariaman Membeludak, Kasus PMK makin Banyak, Masyarakat harus Hati-hati

BAHAGIA—Bupati Padangpariaman Suhatri Bur bersama keluarga terlihat berbahagia usai shalat Idul Adha 1443 H.

Laporan: Efanurza Padangpariaman

Menyambut  hari raya Idul Adha 1443 H tahun 2022, Pemkab Pa­dangpariaman dibawah pimpinan Bupati Suhatri bersama Wakilnya, Rahmang memeriahkan de­ngan menggelar takbiran bersama sama dengan masyarakat di Masjid Berkah Sintuk Kecamatan Sintuk Toboh Gadang.

Bupati Padangpariaman Suhatri Bur menyampaikan kesiapan pelaksanaan Idul A­dha 1443 H, diawali de­ngan adanya perbedaan waktu antara Indonesia dan Arab Saudi yang men­jadi perdebatan dalam penetapan Idul Adha. Namun di Padangpariaman menyesuaikan dengan keputusan sidang isbat yang di gelar Kemenag RI.

“Penentuan jatuhnya 10 Zulhijah 1443 H merupakan kolaborasi antara ilmu Falaq/Syar’i, ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikuatkan dengan keputusan Pemerintah,” ujar Bupati Padangpariaman Suhatri Bur, usai sholat Iduladha Minggu kemarin.

Suhatri Bur juga me­ngatakan, dalam penentuan dua hari raya di Pa­dang­­pariaman selalu unik. Katanya ada empat perbedaan di antara ma­syarakatnya. Dia menyebut, ada yang melaksanakan lebih awal, kemudian juga warga Muhammadiyah dan Satariyah yang juga beda pelaksanaannya dengan pemerintah. “Kita besok secara peme­rintah, dilaksanakan di Masjid IKK Kantor Bupati Padangpariaman di Paritmalintang, sebagai khatib Kekankemenag H. Syafrizal, S.Ag,” ujarnya.

Suhatri Bur juga me­ngajak untuk menghargai perbedaan dalam penentuan pelaksanaan hari raya Idul Adha tahun ini. Dia menghimbau, kepada yang belum melaksanakan shalat id, untuk bersama-sama besok meramaikan masjid di tempat masing-masing. Kemudian Bupati Suhatri Bur mengucapkan terima kasih kepada pe­ngurus dan jamaah Masjid Berkah atas kesediaannya menjadi tuan rumah takbiran tahun ini.

“Terima kasih kepada pengurus dan jamaah masjid umumnya masyarakat Sintuk, tahun ini Masjid Berkah dipilih menjadi tempat pe­laksanaan gema takbiran pemkab Padangpariaman,” ujar Suhatri Bur.

Kemudian, Suhatri Bur juga mengingatkan agar masyarakat waspada de­ngan penyakit yang sedang berjangkit saat ini, yakninya PMK. Dia me­nyampaikan, bahwa angka PMK di Padangpariaman termasuk cukup tinggi . Dia mengaku, sudah mendapat banyak laporan tentang PMK ini. “Saya dapat laporan binatang ternak yang sudah disiapkan untuk kurban, terpaksa harus disembelih sebelum hari pelaksanaan idul adha karena diketahui sudah terkena PMK, karena itu saya meminta pemilik ternak untuk terus hati hati dalam memelihara ternaknya,” katanya.

Selanjutnya, gema takbiran yang prakarsai Bagian Kesra Sekretariat Dae­rah Pemkab Padangpariaman ini dilanjutkan de­ngan mengumandangkan takbiran bersama jamaah dan masyarakat sekitar­­nya. Setelah itu Bupati Suhatri Bur dan Wakil Bupati Rahmang melaksanakan Shalat Idul Adha 1443 H di Masjid Raya IKK Padangpariaman. Saat itu beliau didampingi Sekretaris Da­e­rah Rudy Repenaldi Rilis bersama istri, hadir me­laksanakan Shalat Idul Adha ditempat yang sa­ma. Tampak juga hadir unsur Forkopimda Pa­dang­pariaman, seluruh pejabat dilingkungan Pe­me­rintah Kabupaten Pa­dangpariaman.

Meskipun berbeda pe­laksanaan dikalangan ma­syarakat, namun Masjid Raya IKK tetap dpadati jamaah. Ribuan jamaah yang datang dari berbagai pelosok wilayah Padang Pariaman, sehingga mas­jid terlihat sesak. Suhatri Bur menyampaikan bahwa ini adalah Shalat Idul Adha pertama dilaksanakan di Masjid Raya IKK Pasca Covid 19 melanda negeri. Dia merasa bersyukur, setelah beberapa tahun tidak bisa Shalat Id bersama, Idul Adha tahun ini Pemerintah Kabupaten Padangpariaman selenggarakan Shalat Idul Adha bersama masyarakat.

“Mu­dah-mudahan setelah ini Covid 19 cepat berlalu, masyarakat dan kita semua bisa bebas beraktivitas kembali,” ujar Suhatri Bur yang masa kecilnya pernah mengenyam pendidikan di pondok ini.

Kemudian dia menyebut, meskipun terjadi perbedaan dalam pelaksa­naan Shalat Idul Adha. Suhatri Bur mengajak untuk saling menghargai dan mau mengambil sisi baik­nya. Karena menurutnya, perbedaan itu juga rahmat.

“Muhammadiyah, Pemerintah, ataupun Satariyah, yang penting ma­sing-masing mau melaksanakan Shalat Idul Adha dan mari kita ambil hikmahnya,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Bupati yang memiliki visi Padangpariaman Berjaya ini menyampaikan tentang program-program pembangunan pemerintah daerah.

Dia berharap dukungan dari semua la­pisan masyarakat, baik pembangunan fisiknya maupun program pembangunan SDM nya. “Program pembangunan ini akan dilaksanakan dalam periode ini untuk kesejahteraan masyarakat, untuk mewujudkan Pa­dang­pariaman berjaya,” urai Suhatri Bur yang juga ketua DPD PAN Padangpariaman ini.

Suhatri Bur mengakhiri sambutannya dengan mengucapkan selamat Hari Raya Idul Adha 1443H kepada seluruh masya­rakat Padang Pariaman. Lalu katanya, “momen idul adha ini kita berharap bukan mempertajam perbedaan, namun mari perkuat persaudaraan untuk menjaga ketaqwaan,”.

Sementara  Kabag Kes­ra Setdakab Padangpariaman Azwarman melaporkan, atas nama pemerintah daerah tadi ma­lam telah dilaksanakan gema takbiran di Masjid Berkah Sintuak. Dia me­ngucapkan terima kasih atas partisipasi seluruh pejabat yang ikut dan ma­syarakat yang hadir. “Alhamdulillah gema takbiran telah kita laksanakan, atas nama pemerintah daerah mengucapkan terima kasih atas kesuksesan pelaksanaan tadi malam,” ungkap Azwarman mantan Kabag Organisasi ini.

Kemudian dia menyampaikan bahwa pelaksanaan Shalat Idul Adha tahun ini sebagai khatibnya adalah Syafrizal, S.Ag Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Pa­dangpariaman. Dia me­nyebut jamaah yang datang bukan hanya masya­rakat di sekitar IKK, namun juga datang dari berbagai kecamatan se Pa­dangpariaman.

“Jamaah yang hadir adalah ma­syarakat Padangpariaman, meskipun ada tiga waktu pelaksanaan id, namun masjid tetap memenuhi Masjid Raya IKK ini,” katanya. Pelaksanaan Shalat Idul Adha tepat jam 7.30 WIB yang diimami oleh Imam Besar Masjid Raya IKK Padangpariaman, Tuanku Dahlan. (***)

Exit mobile version