Mendukung pencapaian target pembangunan yang ditetapkan melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) maupun pemerintah pusat. Hal itu diungkapkan Walikota Padangpanjang Fadly Amran menuntut Organisasi Perangkat Daerah (OPD) memiliki data data Esensial.
“Salah satu data-data yang penting harus dimiliki , misalkan di Dinas Kesehatan stunting, berapa uang yang dianggarkan untuk lansia. Berbicara statistik perhatian pemerintah, tentu melihat angka-angka naik turunnya,” ujar Wako Fadly Amran.
Fadly Amran mengatakan, pentingnya mengatasi permasalahan stunting ini penting dan perlu perhatian, bagaimana stunting ini bisa turun melalui program Dapur Sehat (Dashat) dan pemberdayaan masyarakat serta pendidikan kepada keluarga yang di ambang stunting.
Wako Fadly juga meminta dinas terkait bisa terus berupaya untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar agar anak-anaknya bisa terhindar dari stunting. Salah satunya dengan pemberian gizi yang cukup kepada anak.
“Saya minta tidak satupun data data yang tertinggal sebagai acuan kita dalam mengatasi stunting di Padangpanjang,”kata Fadly Amran seraya menyampaikan harapan agar OPD dapat bersinergi, kolaborasi, dan komitmen bersama yang sudah dilahirkan tidak putus dan tetap berkelanjutan. Sehingga upaya dan ikhtiar yang baik ini bisa dirasakan manfaatnya.
Sementara itu, Osman menjelaskan, Dashat ini terletak pada Kampung Keluarga Berkualitas (KB) dan menjadi pusat gizi serta pelayanan pada anak stunting. BKKBN dan ahli gizi telah menyusun menu sehat dengan konsep produk lokal guna pemenuhan gizi seimbang.
Ia mengatakan, kegiatan Dashat mencakup edukasi perbaikan gizi dan konsumsi pangan ibu hamil, ibu menyusui, serta balita. “Dalam hal ini masyarakat akan diberi sosialisasi terkait pangan lokal yang terjangkau, bercita rasa dan bergizi. Dan dipadukan dengan kegiatan kemitraan lainnya,” terang Osman.
Dalam kegiatan ini juga dilanjutkan dengan pemberian alat teknologi tepat guna (TTG) kepada kelompok usaha peningkatan pendapatan keluarga akseptor (UPPKA) unutk mendukung Dashat dari kepala Perwakilan BKKBN Sumbar.
Terkait data esensial, lebih lanjut Wako menegaskan Penyusunan data secara teknis, di antaranya berdasarkan kepada indikator, variabel, dan kegiatan. “Secara teknis, ketiganya ini harus paham juga,” kata Osman.
Dikatakanlagi, mencapai hasil suatu kinerja bukan terpaku pada outcome saja. “Outcome itu hanya hasil akhir, tapi bagaimana prosesnya,” tutur Osman.
*Keterbukaan Informasi Publik
Berkaitan dengan pencapaian target pembangunan di Kota Padangpanjang Wako Fadly Amran. Juga meminta kepala OPD menjalin komunikasi yang baik dengan wartawan. Bila wartawan membutuhkan informasi, kepala dinas wajib menjelaskannya.
“Kepala dinas diminta jangan menghindar, meskipun wartawan mengkritik suatu kesalahan atau kasus. Itulah tugas mereka, yang penting bukan mencari-cari masalah, karena itu beda lagi,” ujarn Fadly Amran seraya menekankan pentingnya keterbukaan informasi.
Di samping itu, agar berbagai informasi dapat diakses oleh wartawan, peran Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) mesti dimaksimalkan di setiap OPD. “PPID ini penting sehingga tidak ada prasangka dari wartawan. Jadi bila ada halangan saat diwawancara, PPID ini bisa menjadi corong,” ungkap wali kota muda ini. (rmd)



















