Melirik Kebutuhan Sembako Pasar Tradisional di Padangpariaman, Harga Harga Melonjak Tinggi, Operasi Pasar jadi Solusi

PANTAU HARGA— Kabag Ekonomi saat memantau harga di sejumlah pasar tradisional.

Laporan : Efanurza Padangpariaman

Antisipasi dan untuk mengetahui tentang semua kebutuhan pokok da­lam wilayah Kabupaten Padangpariaman, kemarin,  Pemkab Padangpariaman melalui bagian eko­nomi langsung melakukan pemantau kebutuhan ter­sebut.  Kondisi tersebut dilakukan karena bulan Rahaman tahun 2022 telah semakin dekat, sementara kebutuhan bahan pokok harus diketahui pemerintah tentang kondisi terkininya. Sebab, Bupati Padangpariaman Suhatri Bur tidak ingin masyarakatnya menderita. Apalagi visi dan misinya menjadikan Padangpariaman berjaya, sesiai dengan visi dan misinya.Dalam hal tersebut pemerintah harus hadir dalam kondisi demikian, untuk atasi kenaikan harga bahan pangan di pasar yang terus meroket.

Beberapa bahan pangan seperti daging ayam dan cabe mengalami ke­nai­kan. Kenaikan ini dip­er­ki­rakan hingga lebaran mendatang. Makanya, Pemkab Padangpariaman wajib melakukan cros cek ke lapangan untuk dilaporkan ke tingkat pusat, ba­gai­mana yang harus dila­kukan, apakah akan dila­kukan operasi pasar atau apa tidak pemerintah untuk atasinya.

Kepala Bagian Perekonomian dan SDA Kab Pa­dang Pariaman Mulyadi mengatakan, pada awal bulan Ramadhan ini beberapa barang pangan di pasar -pasar dalam kabupaten Padangpariaman mengalami kenaikan, ka­re­na berdasarkan pemantauan menjelang bulan puasa kondisi tersebut terlihat jelas.

Kenapa tidak katanya, yang lagi melonjak tinggi daging ditingkat konsu­men secara enceran daging sapi murni Rp 140.000/kg yang sebelumnya Rp. 130.000,- sedangkan karkas ayam boiler mencapai Rp 44.450/kg sebelumnya Rp. 44.450 per kilogram.

Semua itu kata Mulyadi, harga harga tersebut juga telah  sesuai dengan yang disampaikan Arlina tim pemantauan dari Dinas Pertenakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Padangpariaman sebelumnya. Sebab katanya,  kenaikan ini merata di seluruh pasar di Padangpariaman. Sebelumnya, dia telah melakukan survei di beberapa pasar sebagai sampel bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Padangpariaman. Ada empat pasar yang dijadikan lokasi survei yakni Pasar Sicincin, Lubuk Alung,  Sungai Sariak, dan Pakandangan.

Begitu pula dengan cabe besar perkilonya mencapai Rp 50 ribu. Sedangkan cabe rawit, hasil pemantauan  nofrinaldi malah mengalami penurunan yang sebelumnya melonjak tinggi.  Setiap hari, tim pengendali inflasi daerah terus melakukan pemantauan setiap hari di Pasar Lubuk Alung baik dari Dinas Perdagangan Tenaga Kerja Koperasi dan UKM, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Perikanan dan Dinas Pertenakan dan Kesehatan Hewan. “Meski mengalami kenaikan, yang penting stok aman dan tidak sulit,” jelasnya.

Terpisah, Assisten Pe­re­konomian dan Pembangunan Padangpariaman Zainil menyampaikan, menghadapi bulan ramadhan ada sebagian kebutuhan bahan pokok mengalami lonjakan atau kenaikan harga. Hal tersebut berdasarkan hasil dari pemantaunnya bersama TPID Padangpariaman. Kemudian ditempat berbeda Bupati Padangpariaman Suhatri Bur menyatakan, menjelang dan dibulan puasa nanti ia langsung meminpim sidak ke pasar pasar tradisional seluruh Kabupaten Padangpariaman untuk mengetahui lebih rincinya.

Suhatri Bur menyatakan sidak harga sembilan bahan pokok tersebut setiap Ramadhan dan menjelang , pemkab Padangpariaman atau setiap ta­hun selalu dilakukan Pem­kab Padangpariaman. Apa­lagi dalam kondisi covid 19 saat ini, bahan bahan pokok tersebut dari pemantau dalam kodisi sangat mahal dan melonjak tinggi.

Jadi katanya, menghadapi lonjakan harga kebutuhan tersebut ia perlu melakukan inspeksi men­dadak ke pasar pasar yang ada di kabupaten Pa­dangpariaman. Itu sangat penting untuk tindak lanjut yang akan dilakukan Pemkab Padangpariaman dalam mengatasinya. Apa­bila terjadi harga sem­bako kenaikan jelasnya, secara signifikan nanti maka Pemkab Padangpariaman segera melakukan operasi pasar. “Langkah tersebut perlu kita ambil dalam membantu masya­ra­kat,” ujarnya.

Sebelumnya Pemkab Padangpariaman kata Suhatri Bur,  telah melakuka operasi pasar murah minyak goreng ini merupakan tindak lanjut dari perintah Presiden Joko Widodo kepada Kementerian Perdagangan.  Selain itu, kegiatan ini merupakan wujud nyata dan bentuk koordinasi yang baik antara pemerintah dengan dunia usaha. “Saat itu Pemkab kerja sama  PT. Wira Inno Mas, menggelar operasi pasar murah minyak go­reng di Pasar Rakyat Pakandangan,” ujarnya.

Dt Pirin Majo salah seorang masyarakat pembeli, mengakui harga sembako sekarang hampir setiap hari mengalami kenaikan, apalagi menjelang Ramadhan ini. Hal ini tentunya akan merugikan masyarakat dan sepinya transaksi jual beli di pasar. “Kita telah melaporkan kepada pihak terkait ting­kat nagari tentang kenaikan harga ini, mungkin pedagang membeli dari harga distributor selalu naik pada bulan puasa dan jelang Idul Fitri. Akibatnya, ini yang terjadi pasar men­jadi sepi, masyarakat eng­gan membeli sembako,” ujarnya.

Dia juga memohon agar Pemkab Padangpariaman memperbaiki kondisi tersebut, sehingga ada operasi pasar menjelang ramadhan ini, sehingga kebutuhan pokok tersebut dapat dibeli masya­rakat sesuai dengan kebutuhannya. Ditambah lagi katanya, persoalan pemasukan masyarakat saat ini masih seperti seperti itu, sementara harga jual kebutuhan sangat tinggi, ini penting difikirkan pemerintah untuk kesejahteraan masyarakat memasuki bulan suci Ramadhan ini. (***)

Exit mobile version