Lima Tahun Kepemimpinan Ramlan Nurmatias-Irwandi, Pembangunan Insfrastruktur dan Pelayanan Nyata di Mata Warga

Lima tahun  kepemimpinan Wali Kota-Wakil Wali Kota Bukittinggi, Ramlan  Nurmatias-Irwandi, telah mampu membawa perubahan untuk Kota Bukittinggi, dengan kemajuan dan perkembangan yang luar biasa. Berbagai program pembangunan berhasil diwujudkan dengan menyentuh segala aspek, baik itu pembangunan di bidang fisik maupun non fisik. Tahun ini adalah tahun terakhir  bagi Ramlan-Irwandi mengemban amanah  selaku Walikota Bukittinggi periode 2016 – 2021, karena  kepemimpinan Ramlan-Irwandi akan berakhir, 17 Februari 2021. Sejak dilantik 17 Februari 2016, Pemko Bukittinggi di bawah kepemimpinan Ramlan-Irwandi  mulai melaju menata Kota Bukittinggi  menjadi kota  wisata yang indah, nyaman  dan menarik, dengan tujuan untuk mendatangkan wisatawan sebanyak-banyaknya  ke Kota Bukittinggi.

Tidak hanya itu, dalam kurun waktu lima tahun  kepemimpinan Ramlan-Irwandi,  berbagai program pembangunan baik fisik maupun non fisik telah dapat dilaksanakan, yang berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat. Diantara pembangunan fisik yang telah dilaksanakan itu yakni :

Pembangunan Mal Pelayanan Publik
Pembangunan Mal Pelayanan Publik bertujuan agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang mudah, murah dan nyaman karena semua pelayanan dari instansi pemerintah baik pusat maupun daerah serta BUMN/BUMD akan ditempatkan di Mal Pelayanan Publi Nantinya semua pelayanan yang ada di Kota Bukittinggi akan berada di satu tempat. Ada 19 instansi vertikal dan BUMN/BUMD serta 3 SKPD Pemerintah Kota Bukittinggi yang akan memberikan berbagai pelayanan di Mal Pelayanan Publik, seperti izin usaha, IMB, SIM, pasport, pajak, KTP, Akta Kelahiran dan lainnya. Akhir tahun 2020 ini ruangan pelayanan Mal Pelayanan Publik telah dapat diselesaikan dan di awal tahun 2021 sudah dapat dioperasionalkan untuk pelayanan kepada masyarakat.
Pembangunan RSUD

Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) ditujukan untuk menjawab kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dasar di Kota Bukittinggi, karena sampai saat ini Bukittinggi belum mempunyai RSUD. Sebab, rumah sakit yang ada di Bukittinggi saat ini adalah milik pemerintah pusat, Provinsi, TNI dan juga swasta. Dengan kondisi demikian, Pemko Bukittinggi tidak dapat mengeluarkan kebijakan untuk inovasi dan peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Atas dasar tersebut, maka pemerintah daerah mengambil keputusan untuk membangun RSUD. Sehingga diharapkan nantinya pelayanan kesehatan kepada masyarakat akan lebih baik. Akhir tahun 2020 ini pembangunan RSUD telah selesai dan dijadwalkan tahun 2021 dapat segera dioperasionalkan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Pembangunan Pasa Ateh
Musibah kebakaran yang menimpa Pasa Ateh pada 30 Oktober 2017, menuntut pemerintah daerah harus bergerak cepat untuk dapat membangun kembali Pasa Ateh. Karena Pasa Ateh adalah salah satu sentra ekonomi terbesar di Sumatera Barat yang dampaknya tidak hanya dirasakan oleh masyarakat Bukittinggi tapi juga masyarakat kabupaten dan kota lain di Sumbar bahkan juga provinsi tetangga. Atas dukungan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla yang turun langsung ke lokasi beberapa hari setelah musibah kebakaran, pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR memutuskan untuk membiayai dan membangun langsung pembangunan kembali Pasa Ateh yang terbakar dengan anggaran Rp. 292,2 miliar. Pekerjaan Pasa Ateh ini  telah selesai pada akhir 2019 yang lalu dan telah  diresmikan Wakil Menteri PUPR secara virtual tanggal 18 Juni 2020.

Revitalisasi Pedestrian Jam Gadang
Kawasan Jam Gadang merupakan icon utama Kota Bukittinggi, untuk itu diperlukan suasana yang bersih, indah dan nyaman sehingga para pengunjung akan merasa betah berlama-lama di Bukittinggi.  Dengan telah selesainya dilakukan revitalisasi, saat ini kawasan Jam Gadang semakin menjadi daya tarik wisatawan yang berkunjung ke Kota Bukittinggi. Tidak hanya di hari libur atau akhir minggu, hampir setiap hari kawasan Jam Gadang sangat ramai dipadati pengunjung.

Embung PDAM Tabek Gadang Aur Kuning
Pembangunan Embung di Tabek Gadang Kelurahan Aur Kuning merupakan salah satu solusi untuk mengatasi kekurangan air bersih di Kota Bukittinggi, dengan menelan anggaran sebesar Rp10,7 miliar yang dibiayai sepenuhnya oleh pemerintah pusat. Pada akhir tahun 2019 air baku dari Embung Tabek Gadang ini telah mulai dimanfaatkan dengan kapasitas 40 liter perdetik dan mengaliri air bersih untuk masyarakat sebanyak 3.800 KK yang tersebar di beberapa kelurahan yakni Kelurahan Aur Kuning, Birugo, Belakang Balok, Sapiran, Pakan Kurai dan sebagian Tigo Baleh. Dengan telah beroperasinya Embung Tabek Gadang ini, maka secara bertahap persoalan air bersih di Kota Bukittinggi Insyaallah akan dapat diatasi.

Pengendalian Banjir Batang Agam
Batang Agam berfungsi sebagai drainase dan sumber air irigasi di Kota Bukittinggi. Batang Agam ini mempunyai hulu di Kota Bukittinggi dan isu utama yang terjadi pada hulu ini adalah permasalahan banjir, kerusakan bantaran/tata ruang sungai dan banyaknya sampah. Untuk mengendalikan permasalahan tersebut telah dilakukan perbaikan sungai dengan ruang lingkup pengendalian banjir, penataan ruang sungai, dan peningkatan kualitas sungai. Kegiatan ini telah dilaksanakan sepanjang 400 meter, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.5 Milyar yang berasal dari APBN. (**)

Exit mobile version