Pemkab Gandeng UNP Ciptakan Solusi Produksi Tomat Olahan

Universitas Negeri Padang (UNP) bekerja sama dengan Pemkab Solok terkait inisiasi program hilirisasi produk berbasis tomat. Kerjasama pemda dan akademisi ini untuk mencarikan solusi terhadap petani tomat di Kabupaten Solok. “Dari kegiatan kerjasama ini kami mengharapkan dapat mencarikan solusi untuk memecahkan masalah agar petani tomat tidak rugi saat panen raya, salah satunya ialah dengan mencarikan hilirisasi produk berbasis tomat (produksi olahan tomat),” ujar Bupati Solok, Gusmal saat audiensi dengan rombongan Universitas Negeri Padang, kemarin.

Dikatakan Gusmal, masalah yang dihadapi petani tomat, ialah saat panen raya namun harga tomat murah sehingga tidak menutupi biaya produksi. Untuk itu, perlu sekali ada program khusus sebagai langkah meminimalisir tingkat kerugian petani.  Ditambahkan, sektor pertanian yang potensial di Kabupaten Solok ialah sub sektor pertanian tomat, maka sub sektor tersebut merupakan hal yang sangat penting dalam meningkatkan kesejahteraan petani tomat.  “Semakin banyak hilirisasi produksi berbasis tomat, akan membuat petani lebih bergairah untuk tetap memproduksi tomat dikarenakan sudah ada jaminan ketersediaan pasar,” sebut Gusmal.

Gusmal juga menjelaskan, bahwa secara umum, sektor pertanian merupakan bagian vital dari pembangunan ekonomi dan masyarakat secara umum, serta menunjukkan bahwa sektor yang handal dan mampu bertahan dalam krisis serta berperan sangat besar dalam perekonomian nasional.  Kontribusi sektor pertanian di Kabupaten. Solok mencapai 39.6 persen terhadap PDRB Kabupaten Solok dan 15.03 persen merupakan kontribusi dari tanaman pangan dan sayuran.

Sementara itu, Wakil Rektor UNP, Prof  Yasri, dalam FGD pelaksanaan kegiatan pengembangan inovasi dan hilirisasi produk berbasis tomat di Kabupaten Solok,mengatakan bahwa kegiatan inovasi dan hilirisasi tomat yang berwawasan lingkungan pada masyarakat petani di Kabupaten Solok ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani tomat.

Adapun kegiatan yang dilakukan yakni, penyuluhan tentang diversifikasi produksi tomat dengan hilirisasi produk berbasis tomat, kemudian pengembangan keterampilan membuat produk berbasis tomat yang berdaya saing ekspor yang berwawasan lingkungan, serta meningkatkan pendapatan petani melalui pelatihan membuat jenis produk berbasis tomat.  “Salah satu inovasi dan hilirisasi yang akan kita lakukan ditahap awal ini ialah dengan mengolah tomat menjadi 3 jenis produk seperti saos tomat, selai tomat dan dodol tomat,” ungkap Yasri.

Ia juga menuturkan, terkait pemecahan masalah dalam meminimalisir kerugian petani saat panen, pihaknya akan  mencarikan hilirisasi produk berbasis tomat,  melatih masyarakat petani tomat dan home industri untuk menambah pengetahuan dan keterampilan menaikkan nilai tambah produksi tomat dengan berbagai inovasi.

Lalu, membantu masyarakat dengan  alat-alat yang dibutuhkan untuk pelatihan, menyediakan instruktur penyelesaian masalah, merancang desain produk berbasis tomat agar berdaya saing dan bernilai tinggi, dan membentuk sentra-sentra produk tomat yang bisa untuk mengumpulkan produk tomat bisa diekspor ke wilayah lain.  “Seluruh unsur terkait dan Pemkab Solok dapat mendukung kegiatan ini, hal ini juga untuk kepentingan petani juga, mari saling bekerja sama dalam mencarikan solusi terhadap permasalahan petani,” kata Yasri. (vko)

Exit mobile version