Sumbar Sukses Tuan Rumah dan Juara Umum, Ketua LPTQ Nasrul Abit: Tidak Mudah tapi Kita Bisa Sukses

Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-28 yang digelar di Sumbar baru saja usai. Kesuksesan pelaksanaan di tengah pandemi Covid-19 tidak mudah didapatkan. Keberhasilan itu makin lengkap dengan tuan rumah meraih juara umum, selain sukses menyelenggarakannya seperti yang pernah dilakukan 1983 silam.

“Alhamdulillah. Semua sudah bisa kita laksanakan dengan baik dan sukses. Ini berkat kesiapan kita sebagai tuan rumah,” kata Drs H Nasrul Abit, ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Sumbar beberapa waktu usai penutupan MTQ.

Wakil Gubernur Sumbar yang tengah cuti itu menyebutkan hal ini juga tidak terlepas dari pengurus LPTQ Sumbar. Karena, semua elemen di LPTQ baik tingkat Sumbar dan Kabupaten/Kota saling bahu-membahu membina qori dan qoriah yang akan ditampilkan di helatan akbar ini.

Sukses Tuan Rumah
Perjuangan yang tidak mudah diakui Ketua Harian LPTQ Sumbar, H Damri Tanjung dan Refdamond, sekretaris LPTQ Sumbar. Ia menyebutkan peran Nasrul Abit berjuang menyakinkan Kementerian Agama (Kemenag) RI sangat penting. Sebagai tuan rumah, Sumbar harus menyiapkan lokasi dan kepanitiaan pelaksana.

“Waktu itu kita bersaing dengan Pontianak sebagai tuan rumah. Namun kami yakin, Sumbar adalah yang paling siap. Bahkan saat pandemi Covid-19 menyerang, kami tetap optimistis bisa menjadi panitia yang sukses,” jelas Nasrul Abit yang begitu bangga dengan kinerja panitia serta qori dan qoriah asal Sumbar dalam sepekan MTQ Nasional itu.

Tokoh birokrat senior yang gigih ini menyebutkan, ia bertemu dengan Direktur Jenderal (Dirje)n Kemenag di bandara untuk mendapatkan SK sebagai tuan rumah, dan ditandatangani di Medan, Sumatra Utara. “Kita berhasil menyakinkan Sumbar siap sebagai tuan rumah. Bahkan kita juga telah menunjukkan sukses sebagai tuan rumah dan peserta,” sebutnya

Nasrul Abit, tidak main-main. Persiapaan infrastruktur juga dimatangkan. Stadion Utama Sikabu di Padangpariaman yang dirancang sebagai tempat pembukaan juga dipantau sehingga layak dipakai.Hal itu mengulan sukses penggunaan GOR H Agus Salim Padang sebagai venue pembukaan MTQ Nasional di Sumbar 1983 lalu.

Sukses Pelaksanaan
Menjadi tuan rumah saja tidak cukup. Persiapan tim pelaksana dan rencana pelaksanaan juga disusun baik. Apalagi persiapan persis berada di tengah-tengah pandemic virus corona yang entah kapan akan berakhirnya.

Sebagai tuan rumah, jelas Nasrul Abit, tentunya sangat menguntungkan bagi Sumatra Barat. Namun, peserta seperti DKI Jakarta sebagai juara bertahan, tentu tidak akan tinggal diam. Namun akhirnya, dengan kerja keras semua pihak, juara berhasil didapatkan Sumbar.

“Kita sudah lama tidak punya stadion yang layak di Sumbar. Pelaksanaan MTQ Nasional tahun 1983kita punya GOR H Agus Salim. Tahun 2020 ini kita punya Stadion Utama Sikabu di Padangpariaman,” sebutnya.

Sukses Juara Umum
Tidak hanya sukses sebagai tuan rumah dan pelaksanaan. Kesuksesan lain juga ditunjukan dengan Sumbar sebagai juara umum pada MTQ Ke-28. “Kami lalukan pelatihan selama dua tahun. Pelatihan kafilah itu ketat,” jelas Nasrul Abit yang juga anak dari guru ngaji tersebut.

Ya tambah Darwis Tanjung, sekretaris LPTQ Sumbar, pihaknya terpaksa menyisihkan 29 kafilah dalam dua tahun. “15 pada tahun 2019 dan 14 pada tahun 2020. Pak Nasrul Abit tegaskan kita tidak boleh main-main untuk prestasi,” sebutnya.

Pelatihan itu juga tidak mudah. Sejak akhir 2019 dunia sudah diserang pandemi Covid-19. Selain mengejar prestasi, faktor kesehatan juga jadi perhitungan. “Kita siapkan pendampingan psikolog dan tim kesehatan dari PMI Sumbar,” tanbah Refdamon, Sekum LPTQ

Setiap waktu, sebutnya dilakukan pengecekan. Memang ada yang terkena covid, diisolasi dan dirawat.
Prestasi ini tentu tidak lepas dari peran Nasrul Abit sebagai ketua umum LPTQ Sumbar. Bahkan untuk menjaga netralitas pelaksanaan MTQ, Nasrul Abit lepaskan jabatan tersebut untuk sementara waktu. Sehingga ini melepaskan tundingan kegiatan MTQ dikaitkan dengan kampanye dirinya sebagai Cagub pada Pilkada 2020

“Alhamdulillah. Kita ingin MTQ sukses. Sekarang perjuangan itu terbukti . Tidak ada hasil yang mengingkari perjuangan,” tegasnya.

Nasrul Abit menyampaikan terima kasih LPTQ Sumbar kepada Kemenag RI, seluruh Pemprov Sumbar, Pemkab dan Pemko. “Serta seluruh pihak yang terlibat langsung dan tidak langsung dalam MTQ Sumbar. Kebersamaan kita adalah dasar keberhasilan,” sahutnya merendah.

Gubernur Sumbar Prof Irwan Prayitno mengaku bahwa malam penutupan MTQ Nasional 2020 merupakan malam yang spesial. Profesor yang mahir berpantun ini tak kuasa menyembunyikan perasaan bangganya lantaran Kafilah Sumatra Barat berhasil mendapatkan juara umum, setelah bersaing ketat dengan juara bertahan Provinsi DKI Jakarta.

“Malam ini malam istimewa. Malam yang membuat kita bahagia. Selamat kepada para pemenang. Semoga Allah memberkahi. Selamat kepada yang mendapatkan 10 besar,” ucap Irwan.

Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin yang menutup secara virtual acara mengatakan, MTQ strategis untuk pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang unggul karena mengajak masyarakat menjadi dekat dengan Al Quran. “MTQ juga memiliki nilai strategis bagi umat Islam untuk lebih memahami kitab suci Al Quran,” kata Kiyai Ma’ruf yang bergantian dengan Presiden RI Joko Widodo yang membuka acara. (*)

Exit mobile version