SELAIN sebagai Kota Wisata, Kota Bukittinggi mempunyai daya tarik lainnya. Salah satunya adalah keberadaan Pasa Putiah atau lebih dikenal dengan Boutique Second Hand Market, alias Butik. Bisa dikatakan, semua barang seken berkualitas bisa Anda dapatkan di sini.
Hampir seluruhnya barang yang dijual di Pasar Putiah merupakan barang bekas. Meskipun, ada sejumlah pedagang yang menjajakan barang baru. Seperti pakaian, topi dan lainnya. Jika Anda sedang beruntung, Anda bisa mendapatkan barang bekas internasional dengan kualitas bagus. Misalnya ada sepatu, jaket, atau barang internasional lainnya.
Butik ini buka setiap hari, paling banyak pengunjung adalah di hari Sabtu, Minggu dan hari libur. Bahkan ada ratusan pengunjung yang datang ke sini. Mereka tidak hanya dari Bukittinggi, tetapi juga dari berbagai kabupaten/kota. Seperti dari Kota Padang, Batusangkar, dan berbagai kota lainya.
Salah seorang pedagang, Reza (32) mengaku dirinya sudah cukup lama berjualan di Butik. Selama ini dia menjual pakaian hingga sepatu. Jika omset sehari rata-rata bisa sampai Rp1 juta. Barang yang didapatkan Reza adalah tempat barang seken impor.
“Untuk harga rata-rata dari Rp50 ribu per item. Kalau yang bagus ya harganya lebih mahal bisa sampai jutaan,” ucap Reza.
Pedagang lainnya, Hendra mengatakan, dengan modal menjual berbagai model sepatu bekas, baik itu untuk perempuan, pria, dan anak-anak, penjualan perharinya cukup menjanjikan.
“Yang namanya jual barang bekas, tentu tidak seperti menjual barang baru. Tapi, meski di sini jual yang bekas-bekas, soal kualitas barang bisa diadu,” kata Hendra.
Menurut Hendra, sejauh ini masih banyak pemburu barang bekas berkualitas di Kota Bukittinggi, bahkan rata-rata penghasilan penjual mencapai satu juta per harinya. Itu pun, barang yang terjual hanya sekira 2-4 pasang sepatu.
“Ini lah alasan saya memilih menjadi penjual barang bekas import,” ujar Hendra.
Hendra menyebutkan, dari menjual barang bekas import itu, tidak hanya mendapatkan untung dari segi materi. Tetapi, soal pengetahuan barang-barang bermerek, juga diperolehnya. Dari pengetahuannya itu, ia mampu mematok harga-harga barang bekas import kepada pelanggan.
“Kalau sepatu yang saya jual ini harganya bervariasi dan tergantung kondisk barangnya. Seperti untuk sepatu boots, harganya bisa Rp400 ribu untuk sepanjang sepatu, dengan kondisi barang sekira 70 persen,” jelas Hendra.
Salah seorang pembeli, Rahmadi (24) mengungkapkan, dirinya hampir tiap hari datang ke Butik. Mulai dari sekadar jalan-jalan sampai dengan mencari kebutuhan sehari-hari.
“Kalau pintar menawar, harganya bisa sangat murah. Di toko yang harganya ratusan ribu, disini bisa puluhan ribu saja. Meskipun, kondisinya memang tidak seperti di toko,” ucap Rahmadi. (mil)