Gurih-gurih Kenyal Nan Panjang si Langkitang

SALAH satu makanan khas di Kota Padang ialah terbuat dari sejenis Siput air tawar, atau sering disebut Langkitang. Langkitang ini rasanya gurih-gurih kenyal, bentuknya panjang, memiliki cangkang, ramping, dan kulitnya berwarna gelap. Makanan ini sangat diminati pencinta kuliner, dan mudah dijumpai di kawasan Pantai Padang.
“Kalau setiap akhir pekan, bisa habis 30 kilogram (kg) langkitang sehari. Saya jualannya memang di kawasan Pantai Padang ini saja,” ungkap Yul, penjual Langkitang, beberapa waktu lalu.
Yul mengaku, pada hari biasa, bisa menjual 10 kg lebih. Satu porsi dijual Rp5 ribu. Dia juga sudah menyiapkan tempat khusus dalam plastik untuk dibawa pulang atau bisa juga makan di tempat, di bawah tenda yang telah disiapkan.
Lamgkitang buatan Yul menggunakan kuah gulai. Dengan bahan baku seperti, kunyit, santan kelapa kental, cabai, laos, jahe, daun salam, bawang merah, bawang putih, serai, dan garam. Untuk mengurangi bau amis, dia menambahkan daun jeruk nipis dan asam kandis.
“Ribetnya saat membersihkan ujung-ujung langkitang. Karena kecil, jadi cukup memakan waktu. Kalau tidak dibersihkan takutnya masih bau tanah dan amis,” ujar Yul.
Menurut Yul, Langkitang juga dipercaya orang Padang berkhasiat untuk kesehatan jantung. Langkitang ini, kata dia, berbeda dengan pensi, karena ukurannya lebih besar dan panjang. Langkitang enak dinikmati sebagai cemilan, dan dipercaya mampu menambah stamina.
Pantauan di lapangan, kuliner ini tetap menjadi buruan, ini dapat terlihat dengan banyaknya pengunjung yang datang ke Pantai Padang di sore hari yang mana rata-rata semua pedagang menjual langkitang dan pensi ditambah juga jagung atau pisang bakar, kepala muda, serta karupuak kuah (kerupuk pakai kuah sate).
Salah seorang pengunjung Pantai Padang Linda (34), menambahkan, setiap mengunjungi pantai itu pihaknya memesan sekitar empat porsi.
“Langkitang ini rasanya enak dan kami memakan sambil menikmati keindahan pantai,” kata Linda. (mil)

Exit mobile version