PADANG, METRO–Ratusan prajurit Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal II) panik, berhamburan meninggalkan Markas Komando (Mako) di Bukit Peti Peti usai terjadi gempa 8.2 Skala Richter (SR), sekitar pukul 10.00 WIB, Selasa (28/11). Tak hanya prajurit Lantamal II, prajurit TNI AD, TNI AU serta instansi terkait, BPBD Kota Padang, SAR, TNI Polri, Diskes, Tagana dan unsur masyarakat Teluk Bayur sekitarnya, terlibat melaksanakan Latihan Penanggulangan Bencana (Latgulben) itu menyatu untuk melakukan evakuasi.
Atas perintah Danlantamal II Laksamana Pertama TNI Benny Febri melalui penanggungjawab latihan Kolonel Marinir Augustinus Purba memerintahkan seluruh anggota Latgulben segera melakukan evakuasi di tiga titik. Rawang, Telukbayur dan sekitar Pelabuhan Pelni merupakan tiga titik evakuasi yang harus dikuasai untuk menyelamatkan masyarakat.Di Telukbayur, ditemukan empat warga meninggal dunia dan puluhan luka luka. Setidaknya inilah bentuk bagian skenario dari Sosialisasi dan Simulasi Kesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi dan Tsunami yang diinisiasi Lantamal II.
Danlantamal II Laksamana Pertama TNI Benny Febri melalui penanggungjawab latihan Kolonel Marinir Augustinus Purba kepada POSMETRO mengaku bahwa kita tahu bahwa Sumbar sangat rentan terjadi bencana alam, khusus gempa bumi dan tsunami.
Dikatakan Augustinus Purba, karena letak geografis Provinsi Sumbar berada di dua lempeng besar benua Eurosia dan lempeng Australia, dan patahan sesar Semangko dekat dengan patahan lempeng Mentawai. “Posisi ini relatif dekat dengan tempat tinggal kita. Hal ini menjadikan kita harus selalu waspada terhadap kapan dan dimana akan terjadi bencana terutama gempa bumi. Hal ini Lantamal II Padang, terpanggil untuk mengedukasi masyarakat terhadap tanggap bencana terutama gempa bumi,” sebut A Purba.
Menurut A Purba, dalam Latihan Penanggulangan Bencana (Latgulben) yang berlangsung sejak dua hari, kita melibatkan lebih kurang 325 orang personil. Mitigasi bencana gempa bumi yang dilalukan oleh Lantamal II memiliki tujuan untuk melatih kesiapsiagaan, menyiapkan diri dari potensi-potensi bencana yang sekiranya terjadi di Kota Padang, gempa bumi dan tsunami.




















