PADANG, METRO – Dua pelaku perusak dan pencuri uang di mesin anjungan tunai mandiri (ATM) diringkus Tim Opsnal Satreskrim Polresta Padang. Keduanya kerap beraksi di wilayah Kota Padang dan Kota Bukittinggi. Ditangkap di rumah kontrakan di Durian Tarung, Kecamatan Kuranji, Padang, Minggu (14/5) sekitar pukul 23.00 WIB.
Pelaku, Ilham (26) dan Afriansyah (32), yang merupakan warga Desa Bumi Aji, Kecamatan Anak Tuha, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung ini dibekuk tanpa perlawanan. Petugas juga menemukan barang bukti berupa tiga kartu ATM dan dua bilah parang yang digunakan untuk mengupak mesin ATM.
Ditangkapnya pelaku setelah Bank BRI Cabang Padang mendapati mesin ATM yang berada di Jalan Ujung Gurun telah dibobol. Pihak bank langsung membuat laporan polisi dengan nomor LP/591/K/III/2017/SPKT UNIT II tanggal 31 Maret 2017 tentang perkara pencurian uang di dalam mesin ATM dan perusakan mesin ATM.
Polresta Padang langsung melakukan olah TKP dan memeriksa keterangan dari saksi-saksi untuk mengungkap kasus dan menangkap pelakunya. Alhasil, petugas mendapatkan ciri-ciri pelaku yang sempat terekam CCTV (kamera pengintai di ATM) hingga identitas pelaku terungkap.
Petugas kemudian melacak keberadaan pelaku hingga diketahui pelaku berada di rumah kontrakannya. Dilakukanlah penggerebekan. Setelah situasi aman, dan pelaku dipastikan berada di dalam rumah, petugas dengan sigap masuk dan mengamankan pelaku bersama dengan barang bukti (BB).
Kapolresta Padang Kombes Pol Chairul Aziz melalui Kasat Reskrim Kompol Daeng Rahman mengatakan, setelah mendapat laporan tentang pencurian uang dalam mesin ATM, pihaknya langsung melakukan penyelidikan dan setelah itu menangkap dua pelaku. Pelaku juga pernah beraksi di Bukittinggi.
”Hasil pemeriksaan sementara kedua pelaku mengaku telah melakukan aksinya di 12 mesin ATM di Kota Padang dan Kota Bukittinggi. Dengan rincian 10 kali beraksi di wilayah hukum Polresta Padang dan dua kali di Bukittinggi,” kata Kompol Daeng Rahman,
Daeng Rahman mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan, kedua pelaku dalam menjalankan aksinya dengan cara merusak ATM menggunakan parang. Kemudian setelah terbuka, pelaku mengambil uang tunai yang ada di dalam mesin ATM, dengan rata-rata Rp2,5 juta setiap mesin.
”Pelaku sangat profesional melakukan aksinya. Saat ini kita masih terus mengorek keterangan dari mereka untuk mengungkap komplotan pelaku. Kami juga ingin mengungkap dimana saja pelaku melakukan aksinya. Diduga mereka ini komplotan antarprovinsi dan sering berpindah tempat,” pungkasnya. (rg)