PADANG, METRO–Ketua Majelis Pertimbangan Adat Kerapatan Adat Nagari Pauh IX (MPA KAN Pauh IX) Irwan Basir Dt RJ Alam SH MM meresmikan Sasaran Silat Harimau Kuranji di Tui Kecamatan Kuranji Kota Padang, Sabtu (4/6).
“Silat merupakan budaya seni tradisi yang diwarisi dari leluhur kita yang perlu kita kembangkan. Selain sebagai seni beladiri, silat juga dapat mencegah generasi muda dari pergaulan negatif yang dapat merusak masa depan mereka,” Irwan.
Dikatan Irwan, di samping itu dengan menghidupkan sasaran-sasaran perguruan silat ini, maka budaya kearifan lokal yang kita miliki tidak akan terkikis oleh kemajuan zaman. Ini perlu dilestarikan agar ciri kas sebagai nagari yang beradat dan berbudaya tetap ada.
” Saya mengucapkan terima kasih kepada kako pandeka, para guru tuo dan guru gadang yang telah menghidupkan kembali sasaran silat Harimau Kuranji ini. Silat adalah seni tradisi dan merupakan budaya kita. Orang minang dulunya dikenal dengan pandai mengaji, pandai bersilat dan pandai berdagang. Makanya dulu di surau-surau selalu ada sasaran silat. Setelah selesai mengaji dilanjutkan berlatih silat. Itulah yang dilakukan oleh generasi muda minang dulunya,” ucap Irwan.
Penghulu Jambak nan Batujuah Pauh IX ini mengatakan, dengan adanya sasaran silat ini merupakan jembatan emas dalam mewarisi budaya lokal kepada generasi muda sekarang yang sudah terlena dengan kemajuan teknologi. Boleh-boleh saja mengikuti perkembangan teknologi tapi juga tetap harus mempertahankan budaya lokal. Jangan sampai jalan dianjak urang lalu cupak diganti urang panggaleh. Sehingga akan menjadi tamu di negeri sendiri.
“Kita sudah heterogen sekarang. Sudah banyak saudara kita dari daerah lain yang menetap di sini dan menjadi warga kita. Dengan adanya budaya lokal yang kita miliki, maka mereka dapat melihat dan kita pun dapat mengenalkan budaya kita kepada mereka,” ujar Irwan yang juga ketua DPD LPM Padang ini.
Irwan juga berharap, mudah-mudahan ke depannya, dari sasaran silat Harimau Kuranji ini dapat melahirkan generasi muda berprestasi yang bukan saja unggul di bidang SDM tapi juga memahami budaya kearifan lokal daerahnya dan tetap mempertahankan ciri kas sebagai generasi yang mencintai budaya leluhurnya. Irwan optimis dapat melahirkan generasi muda seperti itu.
“Jika sudah bersama-sama, saciok bak ayam dan sadanciang bak basi, tak ada yang tak bisa kita wujudkan. Kepada kako pandeka, guru gadang dan guru tuo mari kita bersama-sama memperrahankan dan melestarikan budaya negeri ini. Saya yakin kita pasti bisa,” ujar tokoh masyarakat Kota Padang ini di akhir sambutannya. (boy)