BUNGUS, METRO–Ketua DPRD Kota Padang Syafrial Kani melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Puskesmas Bungus Teluk Tabung (Bungtekab), Rabu (28/7). Dalam sidak, didapati bahwa pelayanan kesehatan untuk masyarakat sekitar tidak maksimal.
“Banyak keluhan masyarakat yang kecewa dengan pelayanan Puskesmas Bungtekab ini. Setelah ditinjau di Puskesmas Bungus Teluk Kabung, Puskesmas Pembantu Timbalun dan Puskesmas Pembantu Koto Gadang Kecamatan Bungus Teluk Kabung, kami menyimpulkan bahwa kinerja puskesmas disana tidak seperti yang masyarakat harapkan,” kata Syafrial Kani.
Ia menambahkan, saat sidak ke Puskesmas Bungus Teluk Kabung, dari lima tenaga dokter di sana, tidak satupun berada di tempat. Bahkan kepala Puskesmas jarang hadir, dengan alasan mengurus suami sakit stroke.
Ketika ia mengambil sampel sidak ke Puskesmas Pembantu (Postu) Timbalun, malah Puskesmas ditemukan dalam keadaan tertutup tanpa satupun tenaga kesehatan (nakes). Begitu juga dengan Puskesmas Pembantu Bungus Timur, hanya satu tenaga bidan saja yang bertugas.
“Setelah kami tanya kenapa dokter puskesmas tidak ditempat, Kasi TU Merry menjawab bahwa dokter sedang berada di Padang tanpa tahu apa urusan dokter ke Padang. Sementara kepala Puskesmas sedang mengurus suami yang sedang sakit,” katanya.
Syafrial Kani pun juga sempat mempertanyakan bagaimana pelayanan darurat disana jika tidak ada dokter satupun di puskesmas. “Kasi Tata Usaha (TU) menjawab kepada kami, bahwa pelayanan bisa dilaksanakan oleh tenaga bidan dan tenaga perawat. Kalau dilayani oleh tenaga bidan dan perawat, untuk apa ada tenaga dokter disana. Padahal disana sudah ada rumah dinas dokter,” tegasnya.
Di kesempatan itu, Ketua DPRD Padang pun mendengar keluhan Nakes Puskesmas Bungus Teluk Kabung yang tidak mendapat insentif dari Oktober 2020 hingga Juli ini. “Kalau untuk insentif nakes nanti coba kita tanyakan ke Kadis Kesehatan, kenapa insentifnya belum turun sampai sekarang. Mudah-mudahan ada solusinya, karena insentif ini sudah cukup lama tidak mereka terima,” harapnya.
Di tempat terpisah, di Kelurahan Bungus Timur Syafrial Kani juga mendengar keluhan lainnya, tentang adanya tenaga nakes yang sejak 1987 mengabdi di Bungus dipindahkan ke Lubuk Begalung, karena disinyalir persoalan 21 nakes di sana sempat melayangkan surat mosi tak percaya kepada kepala Puskesmas, dengan alasan kinerja kepala Puskesmas tidak bagus.
“Kalau untuk nakes yang tidak mau pindah ini, saya mendengar alasan ibu tersebut dipindahkan karena dituduh sebagai motor penggerak pembuat mosi tak percaya kepada kepala Puskesmas. Ibu ini tidak mau pindah karena dia ingin mengabdi hingga pensiun disana. Sebab hubungan emosional dengan masyarakat sana sudah terjalin erat dan ibu ini selama mengabdi disana tidak ada masalah dengan masyarakat sekitar,” jelasnya.
Sementara itu, Kepada Dinas Kesehatan (DKK) Kota Padang dihubungi media ini terkait adanya sidak Ketua DPRD Padang belum ada jawaban baik ditelepon maupun pesan melalui whatsapp. (hen)