Posmetro Padang
Rabu, 10 Desember 2025
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
    • AGAM/BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • PAYAKUMBUH/50 KOTA
    • PASAMAN/PASAMAN BARAT
    • PDG PARIAMAN/PARIAMAN
    • PESSEL/KEP. MENTAWAI
    • SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG
    • SOLOK/SOLSEL
    • TANAH DATAR/PDG PANJANG
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
    • BELANJA AKHIR PEKAN
    • GAGASAN
    • LIPUTAN KHUSUS
    • PENDIDIKAN
    • PILKADA
    • WISATA
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
    • AGAM/BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • PAYAKUMBUH/50 KOTA
    • PASAMAN/PASAMAN BARAT
    • PDG PARIAMAN/PARIAMAN
    • PESSEL/KEP. MENTAWAI
    • SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG
    • SOLOK/SOLSEL
    • TANAH DATAR/PDG PANJANG
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
    • BELANJA AKHIR PEKAN
    • GAGASAN
    • LIPUTAN KHUSUS
    • PENDIDIKAN
    • PILKADA
    • WISATA
Posmetro Padang
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
POSMETRO PADANG BERITA UTAMA

Kesedihan dan Doa Keluarga Melepas Kepergian Pasien Covid-19, Tangis yang Pecah di Balik Kaca Mobil Ambulans

Redaksi
Selasa, 02 Juni 2020 | 15:15 WIB

Selanjutnya, siapa yang tahu? Di balik dinding rumah keluarga pasien Covid-19 yang dikarantina, isak tangis tersedu saling bersahutan. Ada anak yang merindukan hangatnya pelukan orang tua yang sedang dikarantina. Ada istri yang merintih sambil berdoa agar suami lekas sembuh dan bisa berkumpul bersama. Dan ada ibu yang memohon kepada yang Kuasa demi keselamatan anaknya dari wabah corona, begitu pun sebaliknya. Jika sembuh mereka bisa kembali berkumpul bersama. Namun, jika Tuhan berkehendak lain. Itulah terakhir kalinya mereka melihat orang yang dicintainya.

Setelah hasil tes swab keluar, seluruh orang yang dinyatakan positif langsung ditangani tim medis dan gugus tugas untuk dilakukan karantina dan perawatan khusus. Proses tracking pun dilakukan, mencari tahu siapa saja yang mungkin terpapar. Tak ada orang yang siap untuk dinyatakan sebagai pasien positif Covid-19, karena memang tak ada pula yang menginginkannya.

Masyarakat tercengang usai mendengar kabar tersebut, rasa cemas pun berhampiran, karena takut terkena wabah corona itu. Wajar memang. Karena Sijunjung sebagai daerah terakhir yang menyandang zona hijau diujung masa PSBB II, Sumbar akan berakhir. Apalagi secara psikologis dan secara sosial masyarakat belum bisa menerima keberadaan virus corona, karena merupakan wabah baru dan penularannya yang sangat masif. Hari itu menjadi hari yang mengejutkan. Delapan orang petugas Lapas Kelas II B Muaro Sijunjung positif Covid-19. Tak ada yang menduga kasus pertama langsung berjumlah delapan orang dan membentuk cluster, sekaligus menghapus status zona hijau menjadi merah.

Informasi begitu cepat tersebar, santer di tengah masyarakat. Hingga nama dan identitas seluruh orang yang dinyatakan positif beredar luas ditengah masyarakat dan menjadi konsumsi publik secara telanjang di media sosial. Tidak tahu darimana asalnya hingga beredar begitu saja tanpa pemahaman yang jelas. Berbagai opini dan pernyataan secara liar muncul silih berganti, seolah menyesali apa yang terjadi. Tak sedikit yang menyalahkan dan menyesali, namun ada juga yang bijak menyikapi, karena ini adalah keadaan yang tidak diingini.

Ironis. Seakan orang yang terkena Covid-19 adalah sebuah aib sehingga harus dijauhi dan disesali. Ada pula yang berdalih agar nama-nama itu disebar untuk memberi tahu masyarakat lain untuk waspada dan memudahkan petugas dalam proses tracking. Jika ingin waspada cukup terapkan imbauan pemerintah, dan biarkan petugas yang sudah diberi kewenangan untuk bekerja.

Hari itu juga delapan orang yang positif dijemput dengan ambulan khusus, serta tim medis menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap. Mereka harus dibawa untuk segera menjalani perawatan khusus hingga dinyatakan sembuh dan  baru bisa kembali berkumpul dengan keluarga. Namun, jika Tuhan berkata lain. Itulah terakhir kalinya mereka melihat orang yang dicintainya, karena pasien covid-19 tidak bisa dijenguk pihak keluarga.

Tak terbayang bagaimana mereka pamit dengan keluarganya hari itu, dengan anak, istri, suami, ibu, ayah dan orang yang mereka cintai. Jangankan untuk memeluk dan mencium, sekedar berjabat tangan saja tidak bisa. Karena protokol penanganan Covid-19 cukup ketat. Mereka hanya bisa menyaksikan dari jauh sembari kesedihan dan tangis yang pecah dari keluarga untuk melepas kepergian dibalik kaca mobil ambulan.

Selanjutnya, siapa yang tahu? dibalik dinding rumah keluarga pasien Covid-19 yang dikarantina, isak tangis tersedu saling bersahutan. Ada anak yang merindukan hangatnya pelukan orang tua yang sedang dikarantina. Ada istri yang bersedih sambil mendoakan suami agar lekas sembuh dan bisa berkumpul bersama, dan ada ibu yang memohon kepada Yang Kuasa demi keselamatan anaknya dari wabah corona, begitu pun sebaliknya. Yang jelas tidak ada orang yang bahagia dengan keadaan itu semua.

Salah seorang keluarga pasien yang dinyatakan positif menceritakan bahwa, dirinya merasa sedih lantaran beredarnya nama dan identitas tersebut di media sosial. Bahkan sampai ada sikap yang kurang bagus dari sejumlah orang. “Semenjak datanya tersebar kami dari anggota keluarga Lapas sedih. Sampai ada beberapa sikap masyarakat yang tidak terkena menyikapi kami dengan cara pandang yang buruk. Saya harap masyarakat bisa menyikapi dengan baik. Saling support dan mendoakan,” ungkap RZ salah seorang keluarga pasien.

Tidak ada orang yang siap untuk dinyatakan positif corona, dan tak ada pula yang menginginkannya. Karena mereka adalah korban yang juga tertular tanpa mereka kehendaki.
Lalu, apa alasan untuk menyesali dan menyalahkan mereka? Apalagi dengan menyebarluaskan identitas mereka. Tak terbayang bagaimana perasaan pihak keluarga yang melihatnya?
Sama halnya yang diungkapkan RB yang juga salah seorang pihak keluarga pasien.

“Cukup hal ini terjadi kepada kami, imbasnya sekarang stigma masyarakat terhadap pegawai Lapas sangat tidak baik. Entah ini karena kasus perdana di Sijunjung atau kurangnya sosialisasi terhadap masyarakat dengan virus ini. Harusnya data ini tidak ter sebar,” terangnya. (**)

ShareTweetShareSend

Baca Juga

Kasus Korupsi Kredit Modal Kerja Salah Satu Bank BUMN, Tiga Saksi Mangkir Penuhi Panggilan Kejari Padang

Kasus Korupsi Kredit Modal Kerja Salah Satu Bank BUMN, Tiga Saksi Mangkir Penuhi Panggilan Kejari Padang

Rabu, 10 Desember 2025 | 11:19 WIB
Sambut Menteri Lingkungan Hidup, Gubernur Mahyeldi Minta Dukungan Pemulihan Pascabencana

Sambut Menteri Lingkungan Hidup, Gubernur Mahyeldi Minta Dukungan Pemulihan Pascabencana

Rabu, 10 Desember 2025 | 11:17 WIB
Dugaan Penyimpangan Pengelolaan Keuangan, Rp 2,4 Miliar Dana Perumda Tuah Sepakat tak Miliki Pertanggungjawaban yang Jelas

Dugaan Penyimpangan Pengelolaan Keuangan, Rp 2,4 Miliar Dana Perumda Tuah Sepakat tak Miliki Pertanggungjawaban yang Jelas

Rabu, 10 Desember 2025 | 11:13 WIB
Dugaan Penganiayaan oleh Petugas Saat Razia, Pengelola Kafe Padi Boneh Polisikan Dubalang dan Satpol PP Padang

Dugaan Penganiayaan oleh Petugas Saat Razia, Pengelola Kafe Padi Boneh Polisikan Dubalang dan Satpol PP Padang

Rabu, 10 Desember 2025 | 11:12 WIB
Kuasa BUD Ditetapkan jadi Tersangka Korupsi di BKD Dharmasraya, Modus Terbitkan SP2D Ganda, Rugikan Negara Rp589 Juta

Kuasa BUD Ditetapkan jadi Tersangka Korupsi di BKD Dharmasraya, Modus Terbitkan SP2D Ganda, Rugikan Negara Rp589 Juta

Rabu, 10 Desember 2025 | 11:05 WIB
Penanganan Huntara Korban Terdampak Bencana, Pemkab Agam Usulkan Dua Skema ke BNPB

Penanganan Huntara Korban Terdampak Bencana, Pemkab Agam Usulkan Dua Skema ke BNPB

Rabu, 10 Desember 2025 | 11:03 WIB

BERITA POPULER

  • Sumbar Alami Deflasi 0,24 Persen pada November 2025, Dipicu Turunnya Harga Cabai, Jengkol dan Kentang

    Sumbar Alami Deflasi 0,24 Persen pada November 2025, Dipicu Turunnya Harga Cabai, Jengkol dan Kentang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ditintelkam Polda Sumbar Gandeng OKP Salurkan Bantuan Bencana dari Baintelkam Polri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemko Pa­yakumbuh Dukung Kejari Terapkan Pidana Kerja Sosial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dua Rumah Semi Permanen di Sungai Lambai Hangus Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp300 Juta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tragedi Sumatera: Pemicu Reformasi Total Tata Kelola Bencana dan Lingkungan,

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

BERITA TERKINI

Kasus Korupsi Kredit Modal Kerja Salah Satu Bank BUMN, Tiga Saksi Mangkir Penuhi Panggilan Kejari Padang
BERITA UTAMA

Kasus Korupsi Kredit Modal Kerja Salah Satu Bank BUMN, Tiga Saksi Mangkir Penuhi Panggilan Kejari Padang

Rabu, 10 Desember 2025 | 11:19 WIB

Sambut Menteri Lingkungan Hidup, Gubernur Mahyeldi Minta Dukungan Pemulihan Pascabencana

Sambut Menteri Lingkungan Hidup, Gubernur Mahyeldi Minta Dukungan Pemulihan Pascabencana

Rabu, 10 Desember 2025 | 11:17 WIB
Dugaan Penyimpangan Pengelolaan Keuangan, Rp 2,4 Miliar Dana Perumda Tuah Sepakat tak Miliki Pertanggungjawaban yang Jelas

Dugaan Penyimpangan Pengelolaan Keuangan, Rp 2,4 Miliar Dana Perumda Tuah Sepakat tak Miliki Pertanggungjawaban yang Jelas

Rabu, 10 Desember 2025 | 11:13 WIB
Dugaan Penganiayaan oleh Petugas Saat Razia, Pengelola Kafe Padi Boneh Polisikan Dubalang dan Satpol PP Padang

Dugaan Penganiayaan oleh Petugas Saat Razia, Pengelola Kafe Padi Boneh Polisikan Dubalang dan Satpol PP Padang

Rabu, 10 Desember 2025 | 11:12 WIB
Pastikan Kebutuhan Masyarakat Terpenuhi, Polda Sumbar Bangun 40 Titik Penampungan Air Bersih di Lokasi Bencana

Pastikan Kebutuhan Masyarakat Terpenuhi, Polda Sumbar Bangun 40 Titik Penampungan Air Bersih di Lokasi Bencana

Rabu, 10 Desember 2025 | 11:08 WIB

OPINI

Sumbar Tidak Tertinggal Dibanding Provinsi Lain
OPINI

Sumbar Tidak Tertinggal Dibanding Provinsi Lain

Minggu, 16 November 2025 | 18:29 WIB

AAN NOFRIANDA: Stop Dekritikalisasi, Dorong Dukungan Terhadap Pembangunan serta Apresiasi Terhadap Upaya Pembangunan Daerah

AAN NOFRIANDA: Stop Dekritikalisasi, Dorong Dukungan Terhadap Pembangunan serta Apresiasi Terhadap Upaya Pembangunan Daerah

Minggu, 16 November 2025 | 16:27 WIB
Dari Komunitas untuk Bumi: Inspirasi Gerakan Konservasi Lokal yang Mendunia

Dari Komunitas untuk Bumi: Inspirasi Gerakan Konservasi Lokal yang Mendunia

Rabu, 04 Desember 2024 | 00:11 WIB

Larangan Riset Asing: Benarkah Pemerintah Indonesia Hambat Konservasi Satwa Liar?

Rabu, 04 Desember 2024 | 00:03 WIB
Berprestasi di saat Sulit

Berprestasi di saat Sulit

Minggu, 23 Januari 2022 | 16:13 WIB
  • Indeks Berita
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
email: redaksi@posmetropadang.co.id

POSMETROPADANG.CO.ID © 2025

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
    • AGAM/BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • PAYAKUMBUH/50 KOTA
    • PASAMAN/PASAMAN BARAT
    • PDG PARIAMAN/PARIAMAN
    • PESSEL/KEP. MENTAWAI
    • SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG
    • SOLOK/SOLSEL
    • TANAH DATAR/PDG PANJANG
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
    • BELANJA AKHIR PEKAN
    • GAGASAN
    • LIPUTAN KHUSUS
    • PENDIDIKAN
    • PILKADA
    • WISATA

POSMETROPADANG.CO.ID © 2025