LUBUKBUAYA, METRO – Ibu ibu rumah tangga diharapkan berhati-hati ketika hembeli kerupuk untuk dikonsumsi di rumah tangga. Pasalnya saat ini beredar luas kerupuk nasi yang memakai borak sebagai pengawetnya. Kerupuk produksi salah satu home indutri di kawasan Lubuk Minturun (Lumin) Kototangah ini sudah lama beredar di pasar-pasar di Kota Padang.
Peredaran kerupuk nasi mengandung borak ini terungkap lagi saat Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Padang bersama Dinas Perdagangan dan Dinas Pangan Kota Padang melakukan kampanye pangan aman dan sehat, kemarin di Pasar Lubukbuaya, Kototangah, Rabu (25/1). Sebelumnya, kerupuk mengandung borak ini juga beredar di Pasar Bandabuek, Lubukkilangan.
Bentuk fisik kerupuk nasi berbahaya itu adalah berwarna kuning berbentuk petak dan bulat. Kepastian mengandung borak ini diketahui setelah cek fisik yang dilakukan dengan mobil labor BBPOM Padang yang juga diturunkan ke lokasi (Pasar Lubukbuaya).
”Kita berharap warga khususnya ibu-ibu rumah tangga untuk waspada saat membeli kerupuk nasi. Karena terbukti mengandung borak,” sebut Kepala BBPOM Padang, Zulkifli didampingi kepala Dinas Pangan, Heriyanto Rustam dan Kepala Dinas Perdagangan Endrizal.
Menurutnya, kejadian ini sudah berulang dan harus diwaspadai. Apalagi, jika borak dikonsumsi dalam waktu lama, bisa menyebabkan kanker, ginjal serta penyakit berbahaya pada konsumen.
Kepala Dinas Pangan Kota Padang, Heriyanto Rustam menyebutkan, dalam kampanye itu ada sebanyak 10 bahan pangan yang diuji sapelnya. Yakni, lengkuas (borak), kunyit (metanil), cabai (Rodhamin B) pewarna makanan (Rodhamin B), rumput laut (borak), ikan kering (formalin), kerupuk tahu (borak), kerupuk nasi (borak), cincau (borak) dan kolang kaling (borak). Namun yang positif mengandung borak adalah kerupuk nasi.
”Menurut informasi pedagang, kerupuk nasi ini diproduksi di Lubuk Minturun dan telah beredar luas di masyarakat. Makanya kita imbau untuk waspada,” kata Heryanto Rustam.
Usai kampanye di Pasar Lubukbuaya, tim kemudian mendatangi tempat produksi di Lubuk Minturun.
Kepala Dinas Perdagangan, Endrizal menyebutkan saat ini peredaran kerupuk nasi ini sudah meluas. Terutama di Kototangah (Pasar Lubukbuaya). Saat ini sampel di lokasi sudah diambil dan diuji. Jika nanti terbukti memproduksi kerupuk berborak, maka tempat produksi tersebut akan ditutup. ”Sekarang BBPOM lagi mengecek. Kalau terbukti, ya kita tutup saja,” ujar Endrizal. (tin)