SAWAHLUNTO, METRO–Kejaksaan Negeri (Kejari) Sawahlunto melakukan penyelidikan dugaan penyalahgunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMA tahun 2021 dan dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas dari Dinas Kesehatan Sawahlunto Anggaran tahun 2022.
Kepala Seksi (Kasi) Intelijen Kejari Sawahlunto, Dede Mauladi membenarkan pihaknya sedang melakukan penyelidikan terkait adanya laporan dugaan penyelewengan dana BOS dan dana BOK di Kota Sawahlunto.
“Kita tetap komit untuk menindak lanjuti laporan-laporan yang masuk terkait dengan dugaan penyelewengan dana BOK dari Dinkes Sawahlunto tahun anggaran 2022. Untuk saat ini masih dalam pengumpulan data dan keterangan,” tegasnya, Jumat (23/6).
Dijelaskan Dede, dalam proses penyelidikan perkara dugaan korupsi, memang membutuhkan waktu yang panjang. Bahkan, dari awal tahun pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi.
“ Untuk saat ini kami melakukan pemeriksaan kepada tiap Puskesmas yang ada di Kota Sawahlunto dibawah naungan Dinas Kesehatan Sawahlunto. Bila ada indikasi yang mengarah kepada dugaan penyelewengan dana BOK yang tidak sesuai penempatannya tentu akan ditindak,” ujarnya.
Dugaan Penyelewengan Dana BOS
Dede Mauladi, menjelaskan, saat ini ada dua kasus dugaan penyalahgunaan dana bos di dua SMA yang menjadi wewenang pemeriksaan oleh Kejari Sawahlunto.
“Sebenarnya laporan terhadap dugaan penyalah gunaan Dana Bos tersebut laporannya ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Barat, tetapi karena ada lima daerah Kabupaten/Kota yang terlibat, maka pihak Kejati menugaskan masing-masing Kejari untuk melakukan pemeriksaan di daerah masing-masing,” ucapnya.
Disebutkannya, untuk Kota Sawahlunto sekolah yang termasuk dalam laporan tersebut adalah Sekolah Menengah Atas (SMA) 1 dan SMA 2.
“ Pihak Kejari melalui Kasi Pidsus telah turun ke lapangan dua Minggu lalu untuk memeriksa SMA 1 dan SMA 2. Ini dilakukan menindak lanjuti laporan yang masuk ke Kejati dari sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) bahwa adanya mark-up atau penggelembungan dana bos di tahun 2021,” katanya.
Dede Mauladi menegaskan pihaknya konsisten dalam melakukan pemeriksaan terhadap dugaan tersebut. “ Untuk saat ini masih dalam pengumpulan data dan keterangan, kita akan tunggu hasilnya untuk melihat kedepannya,” pungkas Dede. (pin)