POLIKO, METRO –Program Batiah (Bicara Tentang Informasi dan Aspirasi Payakumbuh) yang disiarkan secara langsung oleh Radio Republik Indonesia (RRI) Bukittinggi bersama Pemerintah Kota Payakumbuh berlangsung kembali. Pada kesempatan ini, Batiah mengusung tema “Optimalisasi Pengelolaan Pelayanan Parkir Melalui Pemanfaatan PETIK PASI di Payakumbuh” yang berlangsung di halaman kantor Dinas Perhubungan Kota Payakumbuh, Komp. Terminal Koto Nan IV Kel. Bulakan Balai Kandi pada Rabu, (9/8).
Seperti sebelumnya, pembahasan tentang pengelolaan pelayanan parkir ini kembali menghadirkan Asisten II Elzadaswarman, Kepala Dinas Perhubungan Kota Payakumbuh Devitra, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Payakumbuh Junaidi, Sekretaris Dinas Perhubungan Hadiatul Rahmat, dan Kepala UPTD Perparkiran Kota Payakumbuh Rinaldi sebagai narasumber.
Berbicara soal pengelolaan pelayanan parkir memang tidak akan ada habisnya, termasuk di Kota Payakumbuh. Masalah yang paling menonjol adalah tidak seimbangnya volume kendaraan dengan lahan parkir yang tersedia. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Payakumbuh Junaidi dalam pemaparannya. ”Pagi ini kita menyuarakan persoalan di kota kita terutama persoalan parkir. Kita dari pemerintah kota, khususnya Dinas Komunikasi dan Informatika selalu berupaya untuk menyampaikan kepada masyarakat bagaimana sistem parkir yang wajib dipatuhi di Payakumbuh,” ujar Junaidi.
Junaidi juga memberikan gambaran mengenai manfaat yang diterima oleh Kota Payakumbuh jika memiliki sistem parkir yang tertib. ”Jalanan macet dan arus lalu lintas terhalang karena belum bagusnya sistem pengelolaan parkir sekarang. Ini menjadi perhatian kita bersama karena sebagian masyarakat sudah ada yang melapor sebab merasa terganggu. Padahal dengan pengelolaan yang tertib, Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari parkir bisa bertambah,” jelas Junaidi. Untuk memperkecil skala permasalahan yang ada, sekretaris Dinas Perhubungan Kota Payakumbuh Hadiatul Rahmat mengatakan masalah parkir di Kota Payakumbuh terjadi karena tidak adanya keteraturan posisi parkir di Kota Payakumbuh. ”Dekat lampu merah, persimpangan, dan penurunan sebenarnya tidak boleh ada parkir, namun itu yang sering terjadi di Payakumbuh. Hal tersebut menjadi PR bersama bagi kita untuk mengentaskan permasalahan ini,” ujar Hadiatul.