Di Korong Gadang Ditemukan Lubang Penebar Maut
BALAI BARU, METRO – Jalan Balai Baru rusak parah. Padahal jalan itu adalah jalan utama untuk menuju beberapa perumahan di kawasan Gunung Sarik dan Belimbing.
Pantauan POSMETRO kemarin, kerusakan menonjol terlihat di simpang pertigaan Balai Baru, dekat Masjid Raya Balai Baru. Jalan rusak juga terlihat pada kiri dan kanan jalan dipertigaan SMP 18 sampai Bypass.
Rusaknya jalan ini mengakibatkan arus transportasi jadi sangat terganggu. Selain itu juga bisa mengakibatkan kecelakaan. ”Sudah lama rusak, tapi belum diperbaiki juga,” sebut Neni (27) warga Balai Baru.
Seyogyanya terang Neni, Dinas PUPR Kota Padang sudah harus memperbaiki kontruksi jalan agar mulus kembali. Hal ini dikarenakan kawasan itu padat dilalui kendaraan menuju Gunung Sarik dan sebaliknya. “Tolonglah diperbaiki betul, karena banyak makan korban,” sebut Neni.
Ia berharap, Dinas PUPR Kota Padang bekerja lebih profesional dan tidak membiarkan jalan kota berlama-lama dalam kondisi rusak. “Ini jalan utama, kok dibiarkan saja,” tegas Neni.
Hal senada juga dilontarkan Ja’far, salah seorang warga Kota Padang. Ia juga cukup menyayangkan kondisi jalan yang buruk. Menurutnya, jalan di Balai Baru ini memiliki kontur tanah yang basah di bagian bawah. Apalagi diperparah oleh lalu lalangnya truk pengangkut tanah klei dari Gunung Sarik.
Oleh karenanya ia mengusulkan dan berharap kepada pemerintah serta pihak terkait untuk memberikan perhatiannya pada jalan ini. Solusinya menurut Ja’far adalah aspal bertulang besi. “Masyarakat sangat berharap jalan ini segera diperbaiki. Karena urat nadi masyarakat di sana,” ujarnya.
Lubang Maut di Kuranji
Sementara itu, di sejumlah titik di Kuranji, Tabiang Runtuh Korong Gadang juga tersebar sejumlah lubang-lubang menganga penebar maut. Ketika cuaca hujan, air memenuhi lubang. Pengendara khususnya yang memakai sepeda motor sering terjerambab.
Seperti di kasawasan Tabiang Runtuh Kotong Gadang. Di sana ada lubang menganga. Lobang yang sama juga terlihat di simpang Kuranji (dekat Citra Swalayan) serta sekitar Simpang Tui.
“Kita minta dinas terkait segera menambalnya. Karena telah banyak korban, kemarin saja terjerembab di lubang-lubang itu,” tutur Arvan (34).