Habib menerangkan, sejauh ini proses pencarian bacawapres terus berjalan. Dengan sisa waktu sekitar satu bulan, dia menilai masih cukup waktu. Lagi pula, belum ada urgensi untuk menetapkan secepatnya. Bahkan, PDIP yang secara akumulasi perolehan kursi sudah sanggup mencalonkan sendiri pun belum mau buru-buru.
Menurut Habib, sebagai sosok yang bakal menjadi game changer, pemilihan cawapres memang krusial. “Kita nikmatilah keleluasaan waktu sampai batas akhirnya,”imbuhnya.
Anggota Fraksi PDIP DPR RI Masinton Pasaribu juga memiliki pendapat senada. Bagi PDIP, dimajukannya pendaftaran pasangan capres-cawapres sekitar satu pekan itu tidak signifikan. “Bagi PDIP mau dimajukan, nggak terlalu berpengaruh ke penentuan capres,” ujarnya.
Meski sejumlah koalisi belum menetapkan bacawapres, Masinton meyakini masing-masing sudah ada bayangan. Yang terjadi saat ini hanya finalisasi dan mencari waktu atau momen yang tepat. “Masing-masing partai sudah ada frekuensi masing-masing,” jelasnya.
Masinton menambahkan, parpol juga akan memberikan pandangan kepada KPU perihal perubahan jadwal tersebut. Khususnya, di Komisi II DPR RI. Sesuai ketentuan, draf PKPU harus dikonsultasikan dengan pemerintah dan DPR sebelum disahkan. (jpg)




















