Benny menjelaskan, konsep tersebut terintegrasi pada seluruh sektor yang ada di Kabupaten Sijunjung. “Cakupan kita luas, bukan sekedar destinasi wisata saja namun, meliputi banyak sektor yang kita gerakkan melalui geopark ini,” ungkapnya.
Tak ayal, jika pemaparan konsep geopark oleh Bupati Sijunjung itu menjadi inspirasi baru bagi pengelola geopark di seluruh Indonesia.
Hal itu diakui oleh salah seorang peserta Rakornas yang juga Penjabat Bupati Lebak, Provinsi Banten serta Perwakilan dari Kemendagri Dirjen Bangda, Iwan Kurniawan. “Saya datang kesini selain sebagai pemateri, juga ingin belajar ke Sijunjung. Terutama bagaimana langkah-langkah dalam pengusulan dan pengelolaan geopark ini, baik untuk menjadi geopark nasional maupun UNESCO Global Geopark,” tuturnya.
Iwan Kurniawan mengaku bahwa pelaksanaan Rakornas Perencanaan Geopark 2023 di Sijunjung sebagai momen yang sangat tepat. “Karena saat ini kita tengah membahas dokumen RPJMD sedang disusun, artinya di sini kita akan mengambil kebijakan agar bagaimana program ini bisa direalisasikan oleh daerah,” terangnya.
“Saya sendiri terus terang ingin belajar bagaimana konsep geopark ini. Jadi bagaimana berbagai sektor bisa terintegrasi ke dalam konsep geopark ini dan itu yang perlu kami rancang kedepannya,” katanya menambahkan.
Pihaknya mengatakan mendapat inspirasi dari Kabupaten Sijunjung setelah mengikuti kegiatan Rakornas Geopark Indonesia, terutama program yang telah diterapkan oleh Pemkab Sijunjung. “Bagi saya kegiatan ini bagus, ketemu apa yang kita butuhkan. Saya bisa belajar dari Sijunjung, dari pakar dan pengelola lainnya,” tambahnya. (ndo)




















