Anak-anak belajar dan meniru dari orang tuanya. Pernyataan ini memang tidak terbantahkan. Namun, selain dari orang tua, anak-anak juga belajar dari teman-temannya. Teman adalah salah satu hal esensial dalam masa pertumbuhan anak-anak. Dari pertemanan, anak-anak belajar banyak hal tentang dirinya sendiri dan kehidupan sosial.
Kileen Kennedy-Moore, Ph.D., psikolog dari New Jersey yang fokus pada pengasuhan dan perkembangan sosial serta emosional anak-anak membagikan informasi seputar apa saja yang dipelajari anak-anak dari pertemanan.
Self Esteem
Menginjak usia Sekolah Dasar, anak-anak umumnya sudah memilih teman berdasarkan kesamaan ketertarikan, misalnya saja sama-sama suka bermain bola, atau sama-sama menyukai balet. Pertemanan menyadarkan mereka bahwa mereka disukai dan diterima oleh beberapa orang. Hal itu akan membantu mereka melihat diri mereka sebagai pribadi yang menyenangkan serta dapat menumbuhkan self esteem atau harga diri mereka.
Saling Melindungi
Teman adalah seseorang yang ada di saat kita senang maupun sedih. Teman dapat membantu anak-anak saat menghadapi masalah. Teman akan melindungi mereka saat mereka menghadapi sesuatu yang sulit. Anak-anak yang setidaknya memiliki satu teman cenderung tidak mengalami depresi serta terlindung dari potensi mengalami bully.
Pemecahan Masalah
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Missouri menunjukkan bahwa anak-anak yang memiliki persahabatan yang berkualitas tinggi akan lebih banyak menggunakan strategi dalam memecahkan masalah seperti membicarakan masalah dengan temannya. Artinya, pertemanan memberikan anak-anak kesempatan untuk melatihan keterampilannya dalam menyelesaikan masalah. Pertemanan juga memberikan mereka peluang untuk menyelesaikan perselisihan. Mereka dapat belajar bernegosiasi, berkompromi, mempersuasi, serta menerima, memaafkan, serta meminta maaf.
Empati
Pertemanan mengajarkan anak-anak untuk bertindak melampaui kepentingan pribadi. Mereka perlu merespon kepentingan dan perasaan temannya yang lain.
Komentar