BUKITTINGGI, METRO–Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Bukittinggi menegaskan pentingnya fungsi pengawasan untuk menghasilkan Pemilu berkualitas yang segera masuk ke tahapan kampanye terbuka.
“Pengawasan menjadi penting bukan saja untuk mengantisipasi adanya kecurangan dalam Pemilu, tapi juga memberikan arahan yang benar di saat penyelenggara atau peserta tidak menjalankan aturan kepemiluan karena ketidakfahaman,” kata Komisioner Bawaslu Bukittinggi, Eri Vatria, Kamis (9/11).
Hal itu disampaikan dalam kegiatan sosialisasi pengawasan pencalonan Presiden dan Wakil Presiden, anggota DPR, DPD serta DPRD. Sosialisasi juga diikuti perwakilan 15 partai politik yang berkompetisi di Bukittinggi.
“Kualitas pemilu mencakup kepada kepastian hukum, kualitas penyelenggara pemilu yaitu KPU dan Bawaslu, peran pemerintah yang tidak boleh berpihak dan juga peran peserta Pemilu serta partisipasi masyarakat aktif,” kata Eri Vatria yang juga sebagai Koordinator Divisi Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat.
Ia mengungkap potensi pelanggaran dan kecurangan yang harus dilakukan pengawasan sudah dimulai sejak penyusunan daftar pemilih tetap (DPT)
“Dilanjutkan dengan pengawasan logistik surat suara, kampanye, netralitas birokrasi, netralitas penyelenggara, pelanggaran di masa tenang, adanya politik uang dan puncaknya tentu di hari pemungutan suara sampai ke rekapitulasi,” kata Eri.
Pelanggaran yang terjadi menurutnya akan menghabiskan energi dari peserta Pemilu baik calon legislatif dan partai politik yang seharusya memfokuskan diri untuk meraih suara terbanyak saat Pemilu.
Komentar