PADANG ARO, METRO–Pemerintah Kabupaten Solok Selatan menegaskan saat ini hanya 25 persen masyarakat yang mendapatkan bantuan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas). Untuk itu diperlukan kerja sama dari pemerintahan nagari dan jorong guna memastikan validitas data penerima. Hal ini disampaikan Wakil Bupati Solok Selatan H. Yulian Efi saat menyalurkan bantuan beras cadangan pangan pemerintah di Kecamatan Sangir Batang Hari, Senin (26/6). “Hanya 25 persen masyarakat kita yang dapat. Bantuan ini menjadi harapan bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Jadi diharapkan bantuan ini memang tepat sasaran. Untuk itu harus dilakukan penyesuaian data dan lakukan validasi secara rutin,” kata Yulian Efi.
Dia menerangkan, pemerintah mulai dari pusat, provinsi, hingga kabupaten terus berupaya untuk memberikan bantuan dalam berbagai bentuk dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Dimana bantuan ini ditujukan untuk membantu masyarakat dalam memulihkan ekonominya pasca pandemi Covid-19 dan lonjakan inflasi.
Namun demikian, adanya bantuan ini juga diharapkan untuk menjadi motivasi bagi masyarakat dalam melakukan perbaikan kondisinya. “Semoga, bantuan ini dapat meringankan beban masyarakat kami para penerima manfaat selama beberapa waktu kedepan,” tandasnya.
Bantuan beras ini diberikan kepada sebanyak 907 keluarga penerima manfaat (KPM) di Kecamatan Sangir Batang Hari. Ini merupakan penyerahan tahap kedua dan ketiga.
Bantuan yang diserahkan ini berupa sebanyak 35.256 kilogram alias 35,256 ton beras kepada 11.752 keluarga yang termasuk dalam penerima manfaat dan peserta Program Keluarga Harapan (PKH) dan penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Setiap keluarga nantinya akan menerima kurang lebih 10 kilogram. Turut hadir dalam kesempatan ini Asisten, Staf Ahli, dan jajaran Kepala OPD. (ped/rel)