Bupati Eka juga sebut, keberadaan Surau Wahda yang berada dipinggir jalan ini sangat strategis sebagai persinggahan bagi umat muslim yang akan melaksanakan ibadah ditambah lagi lokasi parkir kendaraan yang memadai.
Lebih jauh, Bupati Eka Putra berpesan kepada jamaah agar mentransfer ilmunya kepada yang muda-muda, “ke masjid, surau, ataupun mushalla shalat berjamaah, mengaji belajar agama namun juga belajar adat begitu juga dengan bundo kanduang seperti apa sumbang duo baleh,” ulasnya.
Bupati Eka juga sebut bagaimana progul satu nagari satu event sebagai upaya melestarikan adat, seni, budaya dan kuliner khas tempo dulu yang kembali muncul dan diperkenalkan kepada pengunjung.
Sebelumnya Pengurus Surau Wahda Aziar menyampaikan ucapan terima kasih dan ungkapkan rasa syukur atas kehadiran Bupati Eka Putra ke Surau tersebut. “Terima kasih Pak Eka Putra atas kehadirannya pada acara dzikir bersama ini, dan alhamdulillah sifat kegotong-royongan masyarakat yang cukup tinggi maka acara ini dapat terlaksana dengan baik dan Insyah Allah tahun 2024 mendatang surau ini akan diresmikan dan akan diadakan penyembelihan kerbau dari itu dimohonkan juga kehadiran Pak Eka,” ucapnya.
Aziar menyebut terkait pembangunan surau kedepan akan terus dilanjutkan dengan semangat kegotong-royongan dan dengan perencanaan anggaran mencapai Rp1 milyar lebih. Turut hadir pada acara tersebut Wakil Ketua DPRD Saidani, Camat Pariangan Mulkhairi, Forkopimca, Wali Nagari Pariangan, Tokoh Perantau Dr. H. Ahmad Fauzi, M.Si, Tokoh Masyarakat dan undangan lainnya. (ant)




















