PADANG, METRO–Gudang milik Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) Sumatra Barat (Sumbar) yang berada di Jalan Flamboyan, RT 01 RW 02, Kelurahan Flamboyan Baru, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang tiba-tiba mengalami kebakaran, Kamis (5/8) sekitar pukul 15.00 WIB.
Diketahui, gudang yang terdiri dari empat ruangan tersebut berisikan arsip-arsip dan obat-obatan untuk tanaman ludes dilahap si jago merah. Bahkan, tiga unit sepeda motor yang berada di dalam gudang habis terbakar dan hanya meninggalkan besi rangka saja.
Mendapat laporan adanya kebakaran, Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Padang langsung mengerahkan anggota dan armadanya ke lokasi. Lantaran gudang yang terbakar letaknya tidak jauh dari kantor Dinas Damkar, petugas cepat datang hingga proses pemadaman berlangsung lebih dari satu jam.
Salah seorang pemuda setempat, Albert (30) mengatakan, gudang tersebut berisi material yang mudah terbakar. Saat terjadi kebakaran, Albert sedang berada di Balai Pemuda. Kemudian, dia melihat asap tinggi dari arah gudang. Setelah dicek, ternyata gudang dan sisinya mengalami kebakaran.
“Isinya berupa dokumen seperti kertas-kertas dan alat-alat pertanian seperti mesin bajak yang sudah tidak terpakai. Kalau tidak salah, gudang tersebut terdiri dari empat blok. Semuanya terbakar,” katanya.
Albert mengaku belum mengetahui secara detail peristiwa kebakaran itu. Tetapi setelah api makin membesar, ia bersama warga lainnya berupaya memadamkan api agar tidak menjalar kerumah warga.
“Darimana apinya berasal kami belum tahu. Namun sebelum tim pemadam kebakaran datang, api sudah membesar,” imbuhnya.
Kepala Dinas pemadam kebakaran (Damkar) kota Padang Dedi Heinidal di lokasi mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan adanya kebakaran pada pukul 15.05 WIB dan langsung menerjunkan satu unit armada ke lokasi.
“Kami dapat informasi ada kebakaran di Flamboyan, sehingga kami mengirimkan satu unit armada terlebih dahulu, namun di perjalanan ternyata api terlihat membesar sehingga diterjunkan enam armada lainnya. Total ada 7 unit armada yang kami terjunkan,”katanya.
Dikatakannya, untuk penyebab terjadinya kebakaran, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian. “Yang terbakar gudang dinas pertanian disini banyak fungisida atau pestisida dan juga banyak arsip, sehingga cukup menyulitkan selama proses pemadaman karena banyak kertas-kertas,”tuturnya.
Sementara itu objek yang terbakar kata Dedi, terdiri dari empat petak ruangan serta tiga unit sepeda motor dinas yang sudah tidak terpakai. “Selain itu gudang ini juga bersebelahan dengan asrama polisi, sehingga tadi untuk berjaga-jaga kami standby kan 1 unit di Jalan raden saleh, sampai betul-betul yang terbakar bisa di atasi,”imbuhnya.
Terpisah, Kanit SPKT Polresta Padang Ipda Dwi Jatmiko masih belum bisa menjabarkan penyebab pasti serta kerugian yang ditimbulkan dari kebakaran, lantaran menunggu koordinasi dengan pihak dinas provinsi.
“Dugaan sementara dan kerugian masih dalam penyelidikan si. Di dalam diketahui sudah tidak ada aliran listrik, sehingga masih dalam penyelidikan apakah karena cuaca panas sehingga menyebabkan zat yang ada di dalamnya terbakar. Untuk sementara, kita pasang garis polisi di lokasi kejadian,” jelasnya.
Tak Ada Bahan Kimia Dalam Gudang
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) Sumatra Barat (Sumbar) Syafrizal membantah adanya bahan kimia di gudang yang terbakar tersebut. Pernyataan itu berbanding terbalik dengan pernyataan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang, Dedi Henidal yang menyebut ada bahan kimia di dalam gudang yang menyebabkan api lama dipadamkan.
“Iya benar, tadi saya baru dapat informasi bahwa gudang kami yang berada di Jalan Flamboyan terbakar. Gudang itu hanya menyimpan sejumlah dokumen yang diarsipkan di sana. Selain itu, di dalam gudang juga terdapat sejumlah barang elektronik dan kendaraan dinas yang sudah rusak,” ungkap Syafrizal.
Ditegaskan Syafrizal, di gudang yang terbakar itu sama sekali tidak ada disimpan bahan kimia, dan juga tidak ada arsip penting. Lalu, untuk penyebab kebakaran, pihaknya belum mendapatkan informasinya dari polisi, termasuk total kerugian yang ditaksir.
“Di sana semanya hanya ada AC yang sudah rusak, motor yang sudah rusak, kemudian arsip laporan, arsip petunjuk, kwitansi tahun lama, 2005 keatas, tidak ada arsip yang baru. Kami masih menunggu informasi dari pihak kepolisian untuk memastikan penyebab kebakaran,” pungkasnya. (rom)