Di Kota Padang gerakan BCL difokuskan di Kecamatan Padang Barat. Sebanyak 130 orang dari 10 kelompok nelayan, dengan hasil tangkapan di bawah 3 gross ton (GT), dilibatkan dalam kegiatan ini.
Terkait penghargaan tersebut, Reti Warda mengatakan penilaian atas pelaksanaan BCL. Terutama dukungan Pemprov Sumbar, sehingga dalam pelaksanaan BCL tersebut berjalan berkelanjutan. “Jadi penilaiannya tidak hanya sekali pelaksanaan, tapi bagaimana secara kebijakan Pemprov Sumbar melaksanakan program tersebut secara berkesinambungan,”ungkapnya.
Menteri KKP RI Sakti Wahyu Trenggono turut mengapresiasi pada kepala daerah dan nelayan yang telah menunjukkan kepedulian dan bersungguh-sungguh dalam pelaksanaan program BCL di daerah masing-masing.
Program itu telah dimulai sejak Juli 2023 di 18 kawasan yang tersebar di 18 provinsi, dengan total sampah plastik yang berhasil dikumpulkan mencapai 820 ton. “Angka ini akan terus bertambah dan kita harapkan pada pelaksanaan program tahun depan, angka ini bisa lebih banyak,” ucap Sakti.
Keberadaan sampah di laut Indonesia, sambung Sakti, memang turut dipengaruhi oleh posisi geografis Indonesia yang berada dekat Samudera Pasifik. Sehingga, Indonesia pada tahun 2020 berada di urutan ke-6 negara penghasil sampah terbanyak, dan pada tahun 2021 menjadi distributor sampah plastik laut terbanyak ke-5 di dunia.
“Ini tidak boleh lagi terjadi. Tahun ini merupakan tahun kedua program Bulan Cinta Laut. Melalui gerakan ini, penanganan sampah laut secara konsisten akan terus kita tingkatkan,” ucap Sakti. (AD.ADPSB)
















