“Rencana kedepan aliran sungai yang ada di Nagari Guguak Malalo ini akan dijadikan sebagai destinasi wisata, dan itu juga butuh dukungan pemerintah daerah,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan tokoh masyarakat Nagari Guguak Malalo yang juga Anggota DPRD Tanah Datar Herman Sugiarto jika progul pemerintah daerah satu nagari satu event berdampak baik bagi nagari hal ini terlihat dari antusiasnya masyarakat nagari berpartisipasi pada event tersebut.
“Nagari Guguak Malalo punya potensi yang bisa diangkat untuk destinasi wisata, ditambah lagi pesona Danau Singkarak yang menghiasi keindahan Nagari Guguak Malao,” ucapnya.
Sementara itu Nofrizalcan Amalo menyampaikan sekilas tradisi bukak kapalo banda ini bahwa di Nagari Guguak Malalo terdapat 11 suku dan 3 (tiga) koto. Koto dimudiak, koto ditangah dan koto dihilia dan pada saat bukak kapalo banda ini semua suku akan berkumpul dan bersilaturrahmi.
“Semenjak sawah bapamatang, ladang bamintalak, rimbo bakiluang, urang tuo-tuo dulu menyepakati bukak kapalo banda atau membukakkan pintu air untuk mengaliri lahan pertanian atau sawah masing-masing dan itulah tradisi bukak kapalo banda,” tuturnya. (ant)




















