KURANJI, METRO–Sejumlah kasus meninggal mendadak terjadi di tengah pandemi corona (Covid-19) di Kota Padang. Belum dipastikan apakah mereka meninggal akibat terpapar Covid-19 atau bukan. Namun beberapa korban menunjukkan gejala-gejala terserang virus corona seperti sesak napas.
Kasus meninggal mendadak itu membuat sejumlah masyarakat bimbang dan ketakutan. Mereka takut jika yang meninggal itu terpapar Covid-19, sedangkan proses pemakamannya tidak dilakukan sesuai prosedur protokol kesehatan (prokes).
“Awalnya cuma batuk-batuk. Setelah dibawa ke bidan, sesak nafas lalu meninggal,” sebut Rani (34), warga Kuranji, menceritakan kasus kerabatnya yang meninggal mendadak.
Diceritakan, beberapa hari lalu ada pula kerabatnya yang meninggal mendadak karena sesak nafas, lalu lemas dan meninggal. Meninggalnya di rumah saja, tapi ia yakin, hal itu ada kaitannya dengan Covid-19.
Sementara penyelenggaraan jenazahnya masih diperlakukan seperti biasa oleh pihak keluarga. Dijenguk ramai-ramai berkerumun, dimandikan dan dishalatkan di masjid.
Kemudian, sebelumnya, juga ada orang satu kampungnya yang meninggal mendadak seperti itu. Awal mulanya demam, batuk, lalu meninggal. “Khawatir juga kita penularan masih banyak,” tandas Rani.
Warga lain, Yeni (40) juga mengakui hal sama. Menurut dia, kemarin, baru saja seorang temannya meninggal dunia karena Covid-19. Awalnya, temannya tersebut hanya melakukan isolasi mandiri di rumah dengan harapan segera sembuh. Tapi setelah berhari-hari, malah makin sesak. Setelah tak tahan lagi, baru dibawa ke rumah sakit. Lalu meninggal.
“Penanganannya banyak yang terlambat, sehingga banyak yang meninggal mendadak begitu,” ulasnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang, Mairizon mengatakan, Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang hanya menyelenggarakan dan menguburkan jenazah yang positif Covid-19 dan berasal dari rumah sakit. Untuk yang meninggal mendadak di rumah, namun diragukan statusnya tidak masuk dalam ranah penguburan melalui DLH.
“Mungkin Dinas Kesehatan yang berwenang menentukan status jenazahnya. Kalau kita hanya menguburkan yang dari rumah sakit,” tandas Mairizon. (tin)