Keyakinan kuat Akmal Hadi ini karena dia melihat bahwa Ganjar ini merupakan menantu dari seorang kiai terkenal di Jawa Tengah yakni KH Hisyam Abdul Karim (Mbah Hisyam).
“Jadi, kalau orang Minang mau mencari menantu, tentu dilihat keturunannya (mashab) dulu. Tidak mungkin bagi seorang kiai memilih menantu apabila keturunannya (mashab) tidak jelas. Jadi ini menjelaskan bahwa mashab dari sosok dari Ganjar Pranowo itu tidak lagi diragukan,” ujar Akmal Hadi lagi.
Selanjutnya, imbuh Akmal Hadi, berkaca di Jawa Tengah itu, ekonomi yang berada di pesantren ditopang oleh kebijakan (policy) yang ada di pemerintah setempat.
“Jika tidak ada kebijakan mensejahterakan pondok pesantren dari Ganjar Pranowo ketika jadi Gubernur Jawa Tengah saat itu, maka pondok pesantren tidak akan maju,” tegasnya.
Dia juga berharap, agar masyarakat jangan melihat sosok Ganjar itu dari kacamata sentimen, tapi lihatnya dari sudut pandang dan kemampuan leadership mumpuni untuk memimpin Indonesia pada 2024 ini.
Akmal Hadi juga tidak menampik banyak batu sandung atau dinamika politik yang menghadang langkah Ganjar untuk maju, menurutnya itu hal yang biasa dalam politik.
Di sisi lain, sebagai Ketua Persatuan Pondok Pesantren se Sumbar, Akmal Hadi juga berkoordinasi dengan semua pengasuh dan pengurus pondok pesantren yang ada di Sumbar untuk menggelar acara silaturahmi antar pengurus dan pengelola pondok pesantren dalam waktu dekat. Momen ini untuk lebih mengenalkan sosok Ganjar Pranowo di Sumbar. (cr1)




















