Oleh: Reviandi
ENAM bulan setelah mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon Presiden (Bacapres), akhirnya Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri membuka nama Bacawapres yang selama ini dikantonginya. Mahfud MD yang sedang menjadi Menkopolhukam diumumkan mantan Presiden Indonesia itu, Rabu (18/10/2023) sekitar pukul 10.30 WIB.
Ini seperti dejavu bagi Mahfud MD yang pada Pilpres 2019 namanya juga bersinar. Bahkan sampai dijadikan bakal calon Presiden pendamping Joko Widodo (Jokowi), meski akhirnya antiklimaks. Nama Mahfud hilang di tengah jalan dan berganti dengan Ketua MUI KH Ma’rif Amin. Kini, Pilpres 2024, Mahfud bisa membuktikan dirinya bukan kaleng-kaleng.
Ganjar-Mahfud kini sudah dipastikan akan didukung PDIP dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dari partai parlemen. Sementara ada Partai Persatuan Indonesia (Perindo) dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dari partai nonparlemen yang ketuanya juga bukan orang sembarangan. Dua konglomerat asal Indonesia yang juga menguasai media.
Dengan resminya Ganjar-Mahfud, maka tinggal Bacapres Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto yang belum mengumumkan pasangannya. Sebelumnya sudah ada pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang diusung Koalisi Perubahan yang terdiri dari Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Di kancah nasional, baik Ganjar dan Mahfud masuk dalam papan atas calon pada Pilpres 2024. Ganjar mendominasi Capres, sementara Mahfud juga sering unggul pada survei Bacawapres. Bahkan, banyak yang memprediksi, kehadiran Mahfud bisa memperkuat Ganjar, utamanya dalam masalah hukum yang benar-benar sempurna dikerjakan oleh Mahfud MD.
Tapi, kalau kita bicara di Sumbar, nama Ganjar susah diangkat. Berbeda dengan Mahfud, yang disebut cukup mendapatkan simpati masyarakat dan bisa disebut punya apa yang diinginkan Sumbar dalam memilih pemimpin. Setidaknya, PDIP dengan adanya Mahfud, bisa lebih baik dari dua Pilpres sebelumnya. Mahfud lumayan dikenal dan diharapkan masyarakat Sumbar.
Setidaknya hal itu terlihat dalam survei Indikator Politik Indonesia (IPI) di Sumbar pada 26 Juni-10 Juli 2023. Saat itu, belum ada satu pasangan pun yang diumumkan, masih sebatas Bacapres Prabowo, Ganjar dan Anies. Dari top of mind siapa calon wakil Presiden yang diinginkan masyarat Sumbar, nama Mahfud muncul, meski bukan di papan atas.
Hasil survei yang diumumkan Agustus 2023 itu menempatkan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di nomor satu dengan 27,5 persen, disusul Menteri Pariwisata dan Ekonomir Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno 20,5 persen, Menteri BUMN/Ketum PSSI Erick Thohir 9,8 persen, dan Mahfud MD di nomor empat dengan angka 6,5 persen. Lebih baik dari Ridwan Kamil 5,4 persen dan Bacawapres Muhaimin Iskandar yang hanya 1,2 persen.
Sementara sang jagoan utama, Ganjar Pranowo memang sangat jauh dari pilihan masyarakat Sumbar. Dari survei yang sama, Ganjar hanya mendapatkan 3,9 persen. Angka yang benar-benar kecil, meski calon hanya tinggal tiga orang saja. Sementara Prabowo perkasa dengan 42,8 persen dan Anies Baswedan 34,5 persen. Angka-angka yang sepertinya mustahil dikejar Ganjar di Sumbar.
Tapi, Ganjar sedikit berbeda dengan Jokowi yang gagal total pada Pilpres 2014 dan 2019 di Sumbar. Ganjar tak mau menyerah dan terus meminta timnya, baik dari PDIP atau eksternal bergerak. Seluruh Sumbar kini penuh dengan alat peraga Ganjar Pranowo. Bahkan tak kalah banyak dari Prabowo dan Anies Baswedan balihonya. Meski lebih banyak sendiri, ketimbang tandem dengan Caleg DPR RI, DPRD Sumbar atau DPRD Kabupaten/Kota.