JAKARTA, METRO–Liga 2 musim 2023–2024 akan sepak mula pada 10 September. Namun, sampai kemarin (5/9), banyak klub yang sulit mendaftarkan pemain barunya. Persoalan itu terjadi karena sang pemain belum mendapatkan surat keluar atau release letter dari klub lamanya.
CEO Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) M. Hardika Aji menjelaskan, ada lima klub yang belum memberikan surat keluar kepada pemainnya. Di antara lima klub tersebut, dua klub terlihat sengaja menahan surat keluar pemain.
“Lalu, satu klub terkesan ada pemaksaan. Sisa klub lainnya mungkin masalah administrasi karena ketidaktahuan,” ujar Aji kepada Jawa Pos tadi malam.
Aji tidak menyebutkan secara detail klub mana saja yang menahan surat keluar pemain. Namun, klub-klub tersebut dipastikan adalah mereka yang masih menunggak gaji pemain musim lalu.
Mereka sengaja menjadikan surat keluar sebagai alat untuk “menyandera” pemain supaya merelakan haknya yang tertunggak.
“Banyak pemain yang nggak bisa didaftarkan klub baru karena harus ada surat keluar. Surat keluar dikasih kalau pemain menandatangani surat kesepakatan penyelesaian kasus. Jadi, semacam dipaksa mengikhlaskan tunggakan,” jelas alumnus Universitas Indonesia tersebut.
PT Liga Indonesia Baru (LIB) merespons persoalan itu. Direktur Utama PT LIB Ferry Paulus menjelaskan, di luar data APPI, sebenarnya ada 16 klub Liga 2 yang bermasalah terhadap gaji pemain. Namun, sebagian klub sudah menyelesaikan kewajibannya.