PADANG, METRO–Sabtu pagi (18/11) cuaca terlihat cerah di langit Kota Padang. Pemandangan yang tidak biasanya terlihat di Istana Gubernur Sumatera Barat (Sumbar). Istana Gubernur yang biasanya sepi pagi itu terlihat ramai oleh anak-anak dan orang tua. Terlihat panggung cukup besar berdiri di tengah lapangan Istana Gubernur. Di pinggir panggung itu terlihat tenda-tenda darurat cukup besar dipasang. Di bawah tenda terlihat ramai anak-anak berpakaian seragam TK dan Paud sedang bermain berbagai wahana puzzle (teka-teki bongkar pasang gambar) dan aneka permainan lainnya.
Juga terlihat tenda-tenda yang di bawahnya terdapat banyak bantal besar. Anak-anak dan orang tua bersantai rebahan di atasnya. Di tenda ituterlihat seorang perempuan muda berjilbab sedang asyik menemani putrinya bermain permainan puzzle. Sesekali dia mengarahkan anaknya untuk menyusun puzzle.
Di saat bersamaan perempuan berinisial (YF) (28) itu dan anaknya IZ (6) , sekali-sekali mengarahkan pandangannya ke panggung besar menyaksikan pertunjukan drama musikal cerita anak-anak. Cerita yang membuat anak-anaknya bertanya meminta penjelasan lebih kepada dirinya, tentang arti dan makna dari cerita yang diperagakan oleh remaja yang tergabung dalam Forum Anak tersebut.
Dengan senang hati YF menjelaskan secara detailnya kepada anaknya terhadap pesan yang disampaikan cerita drama musikal tersebut. Namun, air mata YF sembab, ketika dirinya menyaksikan drama musikal lainnya yang bercerita tentang anak yang dibully dan juga cerita anak yang mengalami kekerasan dari orang tuanya. Seketika itu, dirinya langsung memeluk anaknya. Anaknya lalu membalas pelukan dirinya dan berkata “Mama jangan sedih. IZ akan selalu melindungi Mama “ ucap IZ dengan nada pelan.
Mendengar kalimat anaknya, YF pun juga mengungkapkan permintaan maafnya kepada IZ, karena dirinya belum mampu memberikan kebahagiaan sepenuhnya kepada anaknya. Menghabiskan waktu bermain seharian bersama anak satu-satunya di Istana Sumbar menjadi sesuatu yang sangat berharga bagi YF. Perempuan yang baru saja ditinggal suaminya itu terlihat begitu bahagia mendampingi putrinya IZ saat menghadiri Festival Anak yang digelar di Istana Gubernur Sumbar.
YF adalah seorang korban KDRT. Kekerasan fisik yang dialaminya begitu menyakitkan baginya. Bahkan, penderitaan yang dialaminya dari kekerasan mantan suaminya ingin selalu dikenangnya dengan memasang foto wajahnya luka lebam di Instastory Instagram (IG)-nya. Hal itu dilakukan sebagai bentuk kenangan terakahir dirinya dan perlakuan mantan suaminya yang dicintainya kepada dirinya.
Meski mengalami KDRT, dirinya tidak memproses hukum suaminya. Dirinya mengikhlaskan perbuatan suaminya. Namun, kekerasan fisik yang dialaminya tersebut dirinya terpaksa harus memilih jalan pahit meninggalkan suaminya dan rela hidup sendiri bersama anaknya.
YF mengaku cukup senang menemani anaknya bermain hari itu. Bahkan dirinya rela meluangkan waktunya tidak masuk bekerja sebagai marketing salah satu produk perusahaan swasta di Kota Padang demi anak semata wayangnya. “Biasanya tiap hari, ketemu anak pagi hari mengantarkannya sekolah. Lalu malam hari setelah pulang kerja. Biasanya selama kerja, anak dititip ke nenek di rumah kontrakan,” keluhnya.
Tidak dipungkirinya, sejak ditinggal suaminya, hidup YF benar-benar susah. Dia harus menanggung biaya untuk bertahan hidup bersama anaknya sendirian. Namun, semuanya dijalani YF dengan sabar dan ikhlas. “Ya mau gimana lagi, kalau tidak bekerja tidak makan,” ungkapnya sambil tersenyum.
Komentar