PASBAR, METRO – Masyarakat Pasbar dihebohkan dengan penemuan sesosok mayat laki-laki di Jorong Kapung Cubadak, Kecamatan Pasaman, Selasa (2/10) malam. Mayat diketahui bernama Dodi (55), warga Kampung Pasir, Jorong Simpang Empat, Nagari Lingkungan Aua.
Pada paginya, mayat kedua ditemukan Rabu (3/10) sekitar pukul 09.00 WIB di dalam kebun sawit di Jorang Silawai Tengah, Nagari Air Bangis, Kecamatan Sungai Beremas, Pasbar. Mayat beridentitas Muhzar (48).
Kapolres Pasbar AKBP Iman Pribadi Santoso melalui Waka Polsek Pasaman Iptu Zulfikar menyebut, kronologis penemuan mayat Dodi diawali Paruddin (60), warga Kampung Cubadak pulang dari warung. Sekira pukul 23.50 WIB dia melihat seorang lelaki tergeletak. “Dia berbalik ke simpang menuju rumahnya dan minta tolong pada orang di sana,” kata Zulfikar.
Padruddin bersama warga lainnya kembali melihat di tubuh korban tersangkut keranjang plastik yang berisikan 4 ekor ayam. Diketahui ayam tersebut milik Ambi (35), warga Kampung Cubadak.
Selanjutnya korban dibawa ke Rumah Sakit Ibnu Sina guna pemeriksaan lebih lanjut. “Hasilnya tidak ditemukan akibat tindakan kekerasan. Menurut keterangan dari anak korban Iwan (30), ayahnya memiliki penyakit asma,” terang Zulfikar.
Dimakan Biawak
Sementara di lokasi yang berbeda juga ditemukan sesosok mayat yang sudah membusuk. Anggota tubuh tidak lengkap. Ditemukan Rabu (3/10), sekira pukul 09.00 WIB.
Kejadiannya, diduga pada Minggu (1/10) pagi sekira pukul 07.00 WIB, Muzhar berangkat dari rumahnya pergi mencari ikan. Sampai Rabu, Muzhar tidak pulang. Keluarga dan masyarakat beserta aparat kepolisian mencarinya.
Jenazahnya ditemukan pukul 09.00 WIB di dalam kebun sawit dalam keadaan sudah membusuk. Sebagian tubuh Muzhar sudah hilang diduga dimakan binatang, namun masih bisa dikenali keluarga.
Kapolsek Sungai Beremas AKP Adri Mardoan menyebut, korban sudah divisum serta penyelidikan pada pihak keluarga. Didapatlah informasi bahwa keterangan keluarga korban bahwa korban mengidap penyakit ayan dan sering kambuh. Korban juga sudah berpisah dari istrinya sehingga tidak ada yang mengurusnya.
“Diduga saat mencari ikan, ayannya kambuh dan tidak ada yang menolong karena lokasinya jauh dari keramaian. Tentang salah satu anggota tubuh korban yang hilang kuat dugaan kita di makan oleh binatang seperti biawak dan lainnya. Sebab kondisi tubuh korban sudah membusuk dan lunak. Memudahkan biawak menariknya. Hasil visum tidak ada tanda kekerasan,” terang Adri. (end)