China Taipei yang tidak banyak mendapatkan bola, berupaya memanfaatkan setiap celah. Menit 28, Chen Po Liang membidik gawang setelah kesalahan Rizky Ridho dan Bagas Kaffa. Namun, tendangannya bisa diblok. China Taipei juga melakukan beberapa ancaman dari skema serangan balik. Rasa frustrasi Timnas U24 Indonesia berlanjut sepanjang babak pertama. Skor 0-0 tercipta.
Demi menyegarkan tim, pelatih Indra Sjafri melakukan 3 pergantian pemain sekaligus pada awal babak kedua. Muhammad Taufany, Robi Darwis, dan Hugo Samir dimasukkan.
Alih-alih bisa mencetak gol, gawang Garuda Muda yang dikawal oleh Adi Satryo justru bobol. Menit 47, serangan kilat China Taipei berujung pada pergerakan Lin Wei-Chien. Ia mengirim cut back ke dalam kotak penalti yang diselesaikan pemain bernomor punggung 16, Chin Wen Yen. Gol itu membuat Timnas U24 Indonesia semakin panik.
Percobaan tetap dilakukan, misalnya dari tendangan Rizky Ridho (54′) yang dimentahkan oleh kiper Chi Yu Hang. Taktik lain dengan mengandalkan lemparan ke dalam Robi Darwis juga terbuang percuma.
Dalam posisi yang semakin sulit, Timnas U24 Indonesia sebenarnya mendapatkan keuntungan. Menit 91, Taiwan harus bermain dengan 10 orang. Liang Meng-hsin mendapatkan dua kartu kuning dalam waktu singkat, sehingga mesti meninggalkan lapangan.
Namun, waktu yang tersisa terlalu singkat untuk Garuda Muda. Tim asuhan Indra Sjafri harus mengakui keunggulan China Taipei 0-1. Ini menjadi pukulan telak bagi Timnas U24 Indonesia. Pasalnya, dalam partai terakhir yang akan berlangsung pada Minggu (24/9) mereka akan berhadapan dengan tim terkuat di Grup F, Korea Utara. (*/rom)




















