PADANG, METRO–Rupiah bukan saja sebagai alat transaksi yang syah di Republik ini, tetapi juga merupakan sebagai alat pemersatu bangsa. Di kawal kapal perang KRI Kurau 856 Rupiah di antar ke daerah 3T, Terdepan, Terpencil dan Terluar yang berada di wilayah Provinsi Sumatera Barat Sumbar, Senin (24/7).
Pimpinan Bank Indonesia BI perwakilan Provinsi Sumatera Barat Sumbar Endang Kurnia Saputra, ikut melepas keberangkatan KRI Kurau 856. Kapal dengan nomor lambung 856 ini dikomandani Mayor Laut (P) Arviyudha Shambazy Arief, sampai di dermaga Teluk Bayur kota Padang.
Wadanlantamal II Kolonel Marinir Arinto Beny Sarana.S.E.,M.M., mengatakan, Rupiah di antar ke daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai, antara lain, Pagi Selatan, Pagi Utara, Pulau Sipora, Pulau Siberut (Mailepet) Siberut Muara Sikabaluan jarak tempuh lebih kurang 505 Mil.
Hadir pada saat acara pelepasan perwakilan dari Staf Operasi TNI Angkatan Laut Kolonel Andri, Wadanlantamal II Kolonel Marinir Arinto Beny Sarana.S.E.,M.M.,Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Forkompinda Sumbar, PJU, Kadis Kasatker Danlantamal II, pimpinan Bank yang ada di Wilayah Sumbar dan awak media.
Amanat Asisten Operasi Kepala Staf TNI Angkatan Laut Asops Kasal Laksamana Muda Denih Hendrata.S.E.,M.M.,di bacakan Wadanlantamal II pada acara acara pelepasan menyampaikan,Bank Indonesia sebagai Bank Sentral Indonesia, bertujuan mencapai dan menjaga kestabilan nilai rupiah. Sedangkan TNI AL bertugas sebagai garda terdepan pertahanan bangsa, memiliki tugas menjaga dan menegakkan kedaulatan NKRI.
“Disinilah titik temu kerja sama yang di bangun antar dua elemen bangsa, yaitu BI dan TNI AL,” ungkap Wadanlantamal II Kolonel Marinir Arinto Beny Sarana.S.E.,M.M. Sebelumnya di adakan sosialisasi dan edukasi terhadap prajurit Lantamal II oleh BI dan dihadiri juga pengurus Jalasenastri Korcab II DJA I. (ped)