Sejumlah negara ASEAN mengikuti ‘Dialogue Partners Exchange Farmers Visit, di Hotel Mercure Padang, Minggu, (11/6).
Dalam kegiatan tersebut beberapa negara ASEAN yang hadir seperti Jepang, Malaysia, Thailand, Filipina, serta USDA (Departemen Pertanian Amerika Serikat).
Kegiatan tersebut dibuka Prof. Dedi Nursyamsi, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSMDP), Kementerian Pertanian.
“Hari ini kita membuka acara Asean ini, jadi dialog petani milenial antara negara Asean, dalam dialog ini nanti akan dibicarakan berbagai inovasi teknologi pertanian di negara mereka untuk memberikan inovasi teknologi pengalaman satu sama lain,” Prof. Dedi Nursyamsi.
“Selain itu mereka juga akan merumuskan sebagai langkah bersama ke depan bagaimana antisipasi krisis pangan global antisipasi perubahan iklim secara bersama-sama,” tambahnya.
Selanjutnya, kata Dedi, para peserta nantinya akan dijadwalkan berkunjung ke berbagai lokasi di Sumatera Barat ini untuk belajar farming practice yaitu praktek-praktek pertanian yang ada di Sumatera Barat.
Perwakilan dari delegasi Malaysia pada Penas Tani ke-16 mengapresiasi langkah Indonesia dalam memajukan sektor pertanian, serta dengan adanya forum semacam ini dapat menjadi ajang bertukar pendapat antar negara yang juga dapat diterapkan sisi positifnya di negara masing-masing.
“Kami dari Malaysia mengucapkan ribuan terima kasih kepada Indonesia yang sudah mengajak kami untuk berbagi pengalaman pengetahuan ini juga sebagai ajang bertukar pendapat berbagi berbagai ide-ide baru, selain itu juga dapat berkenalan langsung dengan para petani dari berbagai daerah,” ucap Nur Aqilah Saufe.
Perwakilan dari Malaysia lainnya, Siti Shara Shamsudin, menambahkan, program semacam ini semoga dapat terus berlanjut karena dapat menebar kebaikan, karena sektor pertanian sangat penting demi hajat hidup orang banyak.
“Dengan adanya event-event seperti ini kita dapat banyak menimba ilmu, dengan teknologi-teknologi yang canggih dan tentunya dengan low budget, teknologi yang high dan dengan cost yang murah,” tambah Siti Shara Shamsudin.
Menurutnya, tidak cuma Indonesia dapat yang mengadakan event-event seperti ini, tetapi negara lainnya hendaknya juga mencontoh dengan mengadakan acara seperti ini juga, apa yang didapatkan ketika sharing disini, selanjutnya dapat diterapkan di sektor pertanian negara masing-masing peserta forum.
Senada dengan itu, perwakilan delegasi dari Indonesia, Nurul Ihsani, mengatakan adanya acara seperti sekarang ini semoga dapat menumbuhkan dan mengembangkan terutama di sektor pertanian milenial yang ada saat sekarang ini.
“Dampaknya sangat baik sekali karena ini bisa menumbuhkan seperti semangat petaninya semangat pertumbuhan wirausahanya dan juga teknologinya lebih berkembang serta dapat bertukar informasi mengenai teknologi untuk perkembangan dari pertanian Indonesia itu sendiri”
Menambahkan, saat ini delegasi Indonesia tengah berupaya mengembangkan cara berwirausaha di bidang pertanian yang selanjutnya dengan bagaimana cara mengembangkan nya serta memberikan motivasi kepada mereka untuk bertani juga. Petani sekarang ini sudah lebih modern dan tidak lusuh lagi. (*)