LIMAPULUH KOTA, METRO–Mahasiswa Polikteknik Pertanian Negeri Payakumbuh menyegel kantor Bupati Limapuluh Kota saat melakukan aksi damai dalam rangka Peringatan Hari Tani Nasional, Senin (25/9). Penyegelan itu buntut kekecewaan mereka lantaran Bupati dan Wakil Bupati tidak berada di ruang kerjanya.
Meski dijaga ketat oleh ratusan aparat kepolisian dari Polres Limapuluh Kota, mahasiswa yang sudah melakukan sweeping untuk mencari Bupati Safaruddin dan Wakil Bupati Rizki Kurniawan Nakasri, akhirnya memasang spandung penyegelan di depan pintu masuk kantor.
Aksi penyegelan itu semula berjalan cukup tegang karena aparat meminta aksi penyegelan itu tidak dilakukan di depan pintu masuk dan meminta penyegelan di bagian lain. Namun mahasiswa tetap ngotot agar spanduk penyegelan yang bertuliskan “ Kantor Bupati Disegel” tetap di pasang di pintu masuk.
Namun, setelah dilakukan mediasi antara Kabag Ops Polres Limapuluh Kota, Kasat Intel, Kasat Binmas dengan perwakilan mahasiswa, akhirnya massa aksi setuju agar spanduk penyegelan dipasang di bagian lain. Spanduk yang dipasang di pintu masuk kemudian dipindahkan.
Meski begitu, massa aksi mengancam akan akan kembali melakukan aksi lanjutan dalam tiga hari ke depannya jika mereka tidak bertemu dengan Bupati-dan Wakil Bupati Limapuluh Kota.
“Kita tunggu janji tiga hari untuk bertemu Bupati, jika tidak kita akan kembali turun dengan jumlah massa yang lebih banyak,” ucap Presiden BEM Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, Fery Ardiansyah, kepada sejumlah wartawan.