SAWAHAN, METRO–Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Padang, Habibul Fuadi mengungkapkan, daya tampung SMP negeri di Kota Padang hanya 8 ribu. Sementara, lulusan SD Negeri mencapai 14.540.
Artinya, sekitar 6.000 siswa SD negeri yang tak bisa tertampung di SMP negeri. Masih rendahnya daya tampung SMP negeri ini, akan membuka peluang bagi sekolah-sekolah swasta untuk berkembang dan mendapatkan siswa.
“Siswa yang tidak lulus diterima di SMP negeri, bisa masuk ke SMP swasta atau MTsN yang dikelola Kemenag,” ungkap Habibul, Minggu (19/6).
Saat ini, menurut Habibul, proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sedang berlangsung. Untuk sekarang sedang berjalan PPDB jalur zonasi.
Ia meminta kepada wali murid untuk mengisi pendaftaran sesuai zonasi, sebab pada 28 Juni mendatang pendaftaran terakhir. Jika salah isi, maka anaknya tak bisa sekolah ke negeri.
“Pilih sekolah sesuai domisili, bila tidak maka yang rugi para orang tua dan anak,” paparnya.
Terpisah, Ketua Komisi IV DPRD Kota Padang, Mastilizal Aye mengatakan saat ini memang Ruang Kelas Baru (RKB) pada SMP negeri belum bisa menampung seluruh calon peserta didik yang mendaftar. Karena itu, bagi anak yang lulus bisa masuk ke SMP swasta atau MTs.
“SMP swasta juga berperan dalam memajukan pendidikan. Sekolah swasta akan banyak kualitas yang bagus,” ujar Aye, Minggu (19/6).
Ia meminta, wali murid untuk menyikapi dengan bijak proses penerimaan peserta didik baru tersebut. Jika tidak mau anaknya sekolah di swasta dengan kendala biaya. Maka teliti dalam mendaftar. “Wali murid harus hati hati dan jangan salah pilih,” papar kader Gerindra ini.
Terkait aturan yang ditetapkan Disdikbud seperti surat keterangan domisili asli dari kelurahan dan lainnya, wali murid mesti lengkapi dan jangan surat palsu kasih. Sebab, dinas akan verifikasi data ke bawah.
Aye berharap, PPDB Tahun Ajaran 2022/2023 yang sedang berjalan saat ini bisa berjalan sukses dan peserta didik yang daftar menduduki sekolah sesuai pilihannya. (ade)