Oleh: Reviandi
BAKAL calon Presiden (Bacapres) dari Koalisi Perubahan Anies Rasyid Baswedan kembali mengunjungi Sumatra Barat (Sumbar) Rabu sampai Kamis (1-2/10/2023). Berbeda dengan dua kali kedatangan sebelumnya, Anies tak mampir ke Kota Padang, tapi memilih ke Padangpariaman, Bukittinggi dan Padangpanjang.
Karena itulah, ibu kota Sumbar seperti adem ayem saja saat kedatangan pria yang diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Nasional Demokrat (NasDem) itu. Serta Partai Ummat sebagai pendukung. Kalau sebelumnya, kota penuh dengan foto Anies sendiri, atau didampingi para Caleg partai pendukung, sebelumnya ada Partai Demokrat. Bendera partai pun juga memenuhi jalan-jalan utama kota.
Agenda pertama Anies usai mendarat Rabu (1/10/2023) sore berziarah ke makam Syekh Burhanuddin di Ulakan, Padang Pariaman. Anies berziarah ke makam ulama penyebar Islam di Minangkabau. Meski hujan rintik, tak menyurutkan semangat pendukung Anies menunggu. Baik dari unsur partai pendukung, maupun simpatisan Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 ini.
Ketika malam menjelang, Anies melanjutkan agendanya shalat berjamaah di kawasan Masjid Agung Syekh Burhanuddin. Dia memimpin doa bersama untuk keberlangsungan masyarakat Palestina yang saat ini menurutnya sedang berperang melawan Israel.
Dengan khusuk Anies berdoa, “Berikanlah kemerdekaan bagi saudara-saudara kami di Palestina, berikanlah kekuatan bagi mereka dalam menghadapi zionis Israel, berikan kekuatan kepada ibu-ibu yang berjuang melahirkan para syuhada. Berikan kepada mereka syahid. Tinggikan derajatnya di sisi mu ya Allah serta berikan kemenangan kepada mereka.”
Mengapa Anies ke Ulakan? Sebenarnya bukan Anies saja tokoh nasional yang mampir ke Ulakan. Tempat ini diyakini sebagai salah satu titik awal penyebaran Islam ke Sumbar. Tokoh-tokoh seperti Dahlan Iskan juga pernah datang ke Ulakan. Begitu juga dengan Menteri Sosial Tri Rismaharini yang sempat menghebohkan Sumbar saat datang ke Ulakan, malah menyapu lokasi yang katanya kotor.
Kedatangan Anies memang mendadak dan tidak ada aktivitas kepartaian. Awalnya, Anies datang untuk menghadiri undangan puncak perayaan 100 tahun hadirnya Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang. Tapi sangat disayangkan, Anies tetap dibawa dulu menyapa para penggemarnya.
Dari Padangpariaman Anies bertolak ke Bukittinggi tepatnya di pelataran parkir Jam Gadang. Anies telah dinanti para penggemar dan calon pemilihnya yang telah berkumpul menggelar aksi doa bersama untuk Palestina. Hujan lebat yang turun tak menyurutkan semangat menggelar acara sakral itu.
Anies cukup larut dengan acara dan dia langsung memimpin doa dan shalawat untuk Palestina yang diamini warga yang sudah memadati lokasi. “Malam ini saya bersyukur bisa kembali ke Bukittinggi berjumpa dengan warga yang penuh semangat, rintik hujan tidak membubarkan justru membuat semangat semakin membara,” kata Anies.
Kamis pagi, Anies mengunjungi Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta di Bukittinggi. Ratusan warga yang sudah menunggu kedatangan Anies sejak pagi, terlihat antusias. Namun Anies memilih jalan kaki mulai dari kawasan Pasar Banto hingga Rumah Kelahiran Bung Hatta. Sekitar setengah jam Anies berada dalam rumah itu.
Anies menyebut secara pribadi punya kenangan khusus, karena semasa kecil suka membaca biografi Bung Hatta. “Ketika saya kuliah, saya sering naik bus Jakarta-Sumbar untuk sekadar melihat rumahnya, seperti saya lihat foto-fotonya ketika saya masih SD, membaca biografinya. Dan setiap kali ke Bukittinggi selalu mengusahakan untuk bisa mampir ke tempat ini,” kata Anies.