PADANG, METRO–Kepala Kantor Kesbangpol Kota Padang Tarmizi Ismail mengajak Pemuda Panca Marga (PPM) Kota Padang sebagai organisasi berhimpunnya putra dan putri pejuang kemerdekaan, agar meningkatkan dan menggugah kembali cinta tanah air dalam kerangka NKRI. “PPM agar lebih meningkatkan penanaman nilai-nilai cinta tanah air, Pancasila dan NKRI. PPM hendaknya memiliki cita cita yang sama, yakni semangat kebangsaan menjadikan persatuan dan kesatuan bangsa di atas segalanya,” harap Tarmizi, saat membuka Pelatihan dan Pendidikan Militer Wawasan Kebangsaan bagi Generasi Muda PPM se-Kota Padang, Rabu (10/11) di Padang.
Menurutnya, keragaman etnis dan SARA di Indonesia rawan konflik yang tidak diharapkan. Makanya wawasan kebangsaan harus ditanamkan sesuai dengan kondisi saat ini. “Karena wawasan kebangsaan sekarang ini berbeda dengan era memperjuangkan kemerdekaan,” tegasnya.
Menurutnya situasi dan kondisi masyarakat sekarang telah berubah. Semua warga negara harus membangun rasa kebangsaan yang selaras dengan kebutuhan perkembangan zaman. Ini menjadi bekal pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa untuk mencegah disintegrasi bangsa.
Reformasi di segala bidang baik bidang hukum dan politik sata ini jadi momentum memantapkan pilihan Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara. “Kondisi factual, ada problem serius yang mengakibatkan nilai Pancasila mengalami keterpinggiran dari pola pikir dan pola tindak. Perlu kesadaran kolektif untuk melihat Pancasila secara utuh sebagai nilai dasar ideologi negara, dasar rasional eksistensi bangsa dan negara ini,” tegasnya.
Ketua Panitia Pelatihan dan Pendidikan Militer Wawasan Kebangsaan bagi Generasi Muda PPM se-Kota Padang, Dodi mengatakan, pelatihan dan pendidikan dilaksanakan selama tiga hari dan diikuti 50 peserta perwakilan PPM ranting se-kota Padang. “Narasumbernya dari militer kepolisian akademisi, Pemko Padang dan BNN,” terangnya.
Sementara, Dandim 0312/Padang, Letnan Kolonel Inf Mochammad Ghoffar mengingatkan Anggota Pimpinan Cabang Pemuda Panca Marga (PC PPM) Kota Padang, agar ikut berperan dalam mewujudkan target vaksinasi 70 persen di Kota Padang, hingga akhir tahun 2021 ini. “PPM sebagai organisasi kepemudaan diharapkan mendukung program pemerintah. Pemerintah perlu dukungan vaksinasi saat ini. Sebagai organisasi anak pejuang, sebagai bentuk cinta kepada tanah air saat ini PPM harus ikut berjuang di bidang kesehatan dengan mendukung vaksinasi,” ajak Ghoffar.
Diungkapkannya, saat ini vaksinasi di Kota Padang telah mencapai angka 60 persen. Dengan target 70 persen hingga akhir tahun, maka tinggal 10 persen lagi dilakukan vaksinasi. Angka 10 persen ini menurutnya, dibutuhkan 72 ribu warga Kota Padang lagi untuk divaksin. “Kepada PPM dan organisasi kepemudaan lain, saya ajak bersama Kesbangpol Kota Padang, agar membikin program vaksinasi dengan melibatkan seluruh OKP di Kota Padang untuk memenuhi target vaksinasi tersebut,” ajaknya.
Ghoffar menyebutkan, warga Kota Padang sudah merasakan pernah divonis melaksanakan PPKM Level 4. Di mana pembatasan kegiatan warga yang dilakukan sangat menyakitkan. Tetapi mau tidak mau harus diterima. “Dengan pemberlakukan PPKM Level 4 beberapa waktu lalu, warga mencari uang susah. Waktu beraktivitas , kegiatan semuanya dibatasi. Dengan pengalaman pahit tersebut, maka kita harus bekerja keras dan semangat mencapai target 70 persen. Kita harus bersama sama mewujudkannya,” ajaknya. “Ajak keluarga kita masing-masing untuk vaksinasi. Vaksinasi ini manfaatnya sangat banyak. Vaksin Covid-19 saat ini dipakai syarat untuk urusan apapun. Naik pesawat, ke tempat keramaian dan naik haji. Haris diterima dan tidak bisa tidak mau,” tegasnya.
Terkait vaksinasi, Ghoffar mengatakan, pihaknya siap melayani apapun masalah penyelenggaraannya. “Kita siap datang ke tempat masing-masing. Yang penting tempat disiapkan orang disiapkan. Maka kita akan laksanakan. Kita sudah laksanakan di sekolah-sekolah pesantren dan perguruan tinggi. Kita yang datang. Ini bentuk pengabdian kita,” ujarnya.
Ketua PC PPM Kota Padang Yudha Putra mengatakan, PPM wadah berhimpun putra-putri TNI Polri. Dalam kegiatannya PPM butuh koordinasi dan mendukung TNI dan kepolisian untuk menjaga keamanan dan ketertiban.
Yudha menambahkan, sebelum pandemi Covid-19, setiap tanggal 15 Agustus, jelang peringatan HUT RI, 17 Agustus, pihaknya rutin melakukan sweeping terhadap warga yang tidak memasang bendera merah putih. Hal ini dilakukan karena sudah memudarnya nasionalisme di tengah warga Kota Padang. “Dulu seminggu sebelum 17 Agustus sudah dipasang bendera. Sekarang masyarakat banyak yang tidak peduli lagi. Karena orang tua kami berjuang untuk kemerdekaan bangsa dan negara ini, maka kita turun melakukan sweeping terhadap warga yang tidak memasang bendera,” terangnya.
Selain itu, PPM Kota Padang dalam aksinya juga melakukan penyemprotan disinfektan di masa pandemi Covid-19 dan ikut mendukung Kodim 0312/Padang dan Polresta Padang untuk menghimbau warga ikut vaksinasi. “Banyak isu negatif tentang vaksin. Kita berusaha untuk meluruskannya,’ terangnya.
Di bidang kebencanaan, PPM Kota Padang saat ini juga telah memiliki Satgas Bencana. Sementara untuk kegiatan bakti masyarakat, PPM Kota Padang telah melaksanakan pengecoran jalan di Sungai Pisang sebagai akses jalan menuju kawasan wisata Mandeh di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel). Juga ada kegiatan peduli lingkungan dengan melakukan penanaman pohon bersama di Bukit Gado-gado.
Sementara, terkait kegiatan Pelatihan dan Pendidikan Militer Wawasan Kebangsaan bagi Generasi Muda PPM se-Kota Padang ini, Yudha mengatakan kegiatan ini sudah yang ketiga kalinya dilaksanakan. Kegiatan ini dilaksanakan untuk melahirkan kader yang memiliki mental kuat dan disiplin. Dengan kegiatan ini diharapkan Anggota PPM Kota padang mendapatkan pemahaman kondisi saat ini bangsa dan negara saat ini. Mendapatkan pengetahuan terhadap kondisi demografi Indonesia, memahami sistem hukum di Indonesia.”Selain itu juga memperdalam pemahaman ideologi Indonesia,” ujarnya.(fan)