SOLSEL, METRO–Segenap lini pemerintah dan masyarakat hendaknya serius dalam menyikapi dan menangani persoalan stunting di Solok Selatan. Data Study Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 menunjukan angka prevelensi stunting di kabupaten ini masih tinggi, untuk itu perlunya bekerja terintegrasi seluruh stakeholder, mulai dari tingkat jorong, nagari, kecamatan hingga kabupaten.
Hal tersebut dikatakan Bupati H Khairunas dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Solok Selatan di Aula Sarantau Sasurambi, Rabu (6/9).
Khairunas menegaskan secara kongkrit rumusan Rakor ini harus ditindak lanjuti sehingga dirasakan dampak dan manfaatnya oleh keluarga sasaran yaitu keluarga berprotensi stunting dan anak balita stunting. “Saya berharap kegiatan ini memberikan pencerahan kepada kita semua terkait dengan kasus stunting yang ada dan mengetahui serta memahami apa saja faktor penyebabnya, bagaimana terjadinya dan apa rekomendasi tim agar bisa ditindaklanjuti oleh kita semua,” katanya.