Setelah pemberitaan di berbagai media masa terkait positifnya salah satu warga Kota Bukittinggi terkena virus covid-19, ada saja pihak yang tidak bertanggung jawab memfiralkan melalui daring (dalam jaringan) bahwa dinyatakan Kota Bukittinggi akan lockdown atau menutup semua pintu masuk dan memberlakukan tidak boleh keluar rumah.
Menyikapi informasi yang diedarkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab Kabag Humas Pemko Bukittinggi Yulman, Jumat (27/3) menyatakan secara tegas menyebut, bahwa
berita itu bohong tidak bisa di percaya alias hoaks.
”Pemerintah Kota Bukittinggi sampai saat sekarang ini tidak pernah menginformasikan bahwa Kota Bukittinggi lockdown. Apalagi menutup pasar-pasar. Hal ini membuat masyarakat Kota Bukittinggi semakin cemas. Kami berharap kepada semua pihak jangan memberikan isu-isu yang tidak benar di tengah maraknya penyebaran covid-19,” jelasnya.
Meski ada warga Bukittinggi yang positif Covid-19, sambungnya, Pemko Bukittinggi belum mengambil dan mengkaji keputusan terkait hal demikian. ”Yang jelas anak sekolah telah diliburkan, ASN hamil dan menyusui juga dirumahkan, serta Wali Kota mengambil keputusan untuk mengurangi staf mulai dari tingkat kelurahan,” ungkapnya.
Di samping itu, di hari ke delapan siswa diliburkan, Bukittinggi juga akan segera mengambil keputusan langkah ke depan terkait diliburkannya siswa sekolah.
Pihaknya mengatakan akan melihat situasi perkembangan wabah Covid-19 di Bukittinggi. ”Di hari ke 12 atau H-2 dari 14 hari siswa siswa diliburkan akan kembali diambil keputusan, apakah diperpanjang siswa dirumahkan atau bagaimana. Yang jelas kini Pemko Bukittinggi akan mengambil kebijakan untuk kebaikan umat,” jelasnya. (pry)
Komentar