PADANG, METRO–Tragis. Seorang Nasib tragis dialami oleh bocah berusia delapan tahun yang merupakan murid Taman Pendidikan Alquran (TPQ) Masjid Raya Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang. Pasalnya, ia tewas tertimpa dinding yang runtuh saat mengambil wudu di masjid tersebut.
Parahnya, robohnya dinding tempat berwudu itu diakibatkan ulah seorang pelajar SMP yang melakukan freestyle motor gaya standing. Sepeda motor yang dikendarai pelajar SMP berinisial MHA (13) ini hilang kendali hingga menabrak dinding.
Sementara korban Gian Septiawan Ardani yang berstatus pelajar kelas 2 SD ini berada di balik dinding yang saat itu sedang mengambil wudu langsung tertimpa dinding yang roboh. Sontak, suasana di sana seketika berubah menjadi kepanikan.
Warga setempat langsung berdatangan ke lokasi untuk menyingkirkan teruntuhan beton yang menimpa tubuh korban dan selanjutnya membawa korban ke Rumah Sakit Siti Rahma untuk mendapatkan pertolongan pertama. Namun karena kondisinya kritis, korban kemudian dirujuk ke RSUP M Djamil Padang hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Menurut, Kepala Unit Penegakan Hukum (Kanit Gakkum) Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Padang, Iptu Arisman, insiden itu terjadi pada Senin (18/9) sekitar pukul 15.00 WIB.
“Benar telah terjadi laka lantas sepda motor Yamaha Mio Soprty BA 2837 AM Hilang kendali tabrak beton. Korban saat itu sedang ambil wudu bersama temannya. Korban ini murid mengaji atau TPQ di masjid itu,” kata Arisman, Selasa (19/9).
Arisman menyebutkan, dinding beton tersebut merupakan pembatasan parkiran di area masjid. Di balik dinding merupakan tempat wudu, posisi berada di bawah. Sepeda motor datang dari arah barat menuju arah timur atau datang dari arah Simpang Lori Lubuk Minturun menuju arah Pemandian Lori.
“Setiba di lokasi, sepeda motor ini belok kiri arah parkiran masjid, sesampai di TKP hilang kendali, ban motor depan terangkat menabrak beton pembatas parkiran. Beton rebah tertimpa anak yang sedang mengabil wudu di balik beton,” ujarnya.

















