Liverpool dan Chelsea bermain imbang dalam lanjutan Liga Inggris di Stadion Anfield, Sabtu (21/1) malam waktu Indonesia.
Pertandingan baru memasuki menit keempat, gawang tuan rumah kebobolan. Gol tim tamu dicetak Kai Havertz dengan memanfaatkan bola rebound yang memanfaatkan bola rebound.
Angka di papan skor kemudian tak berubah karena wasit menganulir gol tersebut melalui pengamatan Video Assistant Referee (VAR). Havertz dinyatakan berada dalam posisi offside setelah bola yang dilepaskan Thiago Silva mengenai tiang.
The Reds pun lantas merespons dengan serangan kolaborasi Mohamed Salah dan Cody Gakpo. Penyelesaian Gakpo pada menit keenam masih melebar dari sasaran.
Begitu pula dengan upaya Gakpo menuntaskan peluang pada menit ke-20, masih melebar dari sasaran.
Jual beli serangan terus terjadi. Chelsea memiliki kans melalui Benoit Badiashile dan Havertz, sementara Liverpool lewat Salah.
Liverpool gencar mengurung pertahanan Chelsea ada awal babak kedua. Upaya Salah dan kawan-kawan membobol gawang Chelsea yang dikawal Kepa Arrizabalaga tak berbuah hasil.
Pelatih The Blues Graham Potter lantas memasukkan pemain anyar Mykhailo Mundryk menggantikan Lewis Hall.
Pemain Ukraina yang baru didatangkan dari Shakhtar Donetsk itu memiliki peluang membobol gawang Alisson, pada menit ke-65 dan 71. Bola masih menyamping.
Kedua kesebelsan terus melancarkan serangan-serangan demi mengupayakan gol pertama dalam pertandingan ini, namun skor kacamata tetap tak berubah hingga wasit Michael Oliver meniup peluit panjang.
Liverpool dan Chelsea sama-sama mengemas 29 poin dan masih tertinggal jauh dari persaingan menuju Liga Champions.
Jurgen Klopp memberi respons mengejutkan setelah Liverpool gagal menang melawan Chelsea pada lanjutan Premier League 2022/23. Alih-alih kecewa dengan hasil ini, Pelatih Liverpool justru merasa bangga melihat apa yang ditampilkan Mohamed Salah dan kawan-kawan.
“Kami memulai laga dengan positif, baik di babak pertama dan kedua. Kami memiliki momentum, tetapi tak bisa menjaganya,” ucap Klopp dilansir BBC.
“Pada akhirnya, saya baik-baik saja dengan hasil 0-0 seperti ini,” tambah pelatih asal Jerman tersebut.
Laga ini sebenarnya menjadi momen istimewa terkhusus bagi Jurgen Klopp selaku arsitek Liverpool. Klopp secara resmi menorehkan catatan laga ke-1000 dalam kapasitasnya sebagai pelatih profesional.
Pencapaian luar biasa yang telah ditorehkan Klopp terhitung sejak saat melatih Mainz, Borussia Dortmund dan kini Liverpool. Hanya saja memang kado yang didapatkan Klopp pada laga keseribunya harus berakhir dengan hasil imbang tanpa gol saja.
Hal itu tentu membawa ketidakpuasaan bagi Klopp yang sudah berusaha membawa Liverpool meraih berbagai trofi selama baktinya di Anfield.
Dilansir BBC, hasil imbang melawan Chelsea justru membuat Klopp hampir menyamai catatan negatif yang pernah ditorehkan Brendan Rodgers saat melatih Liverpool pada masa silam.
Adapun catatan negatif yang diukir Klopp maupun Rodgers yakni soal poin terendah yang didapatkan Liverpool saat dua pelatih tersebut menangani The Reds.
Tepat pada musim 2014/2015 lalu, Rodgers yang masih dipercaya melatih Liverpool mencatatkan start buruk bersama timnya tersebut.
Rodgers hanya mampu membawa Liverpool mengumpulkan 28 poin saja dari 19 pertandingan yang telah dijalani.
Kini, start kurang memuaskan itu seperti kembali diukir Liverpool namun bersama Klopp.
Tambahan satu poin melawan Chelsea membuat Liverpool baru mengoleksi 29 poin dari 19 laga yang dijalani musim ini.
Catatan itu tentu bukanlah yang diinginkan Klopp sebagai pelatih yang pernah membawa Liverpool berjaya beberapa tahun lalu.
Sementara, catatan tak kalah pilu juga ditorehkan Chelsea yang seperti jadi tim pesakitan ketika menjalani laga tandang musim ini.
Hingga pekan ke-21, Chelsea ternyata tak mampu meraih satupun kemenangan dalam tujuh laga tandang terakhirnya di Liga Inggris.
Kemenangan tandang terakhir yang diukir Chelsea tercatat terjadi saat mengalahkan Aston Villa, 16 Oktober 2022 lalu.
Artinya sudah hampir tiga bulan lamanya ternyata Chelsea tak pernah mampu mencuri tiga poin dari kandang lawannya termasuk melawan Liverpool.
Chelsea pun seakan mengulangi catatan pilu yang sama saat gagal meraih kemenangan dalam tujuh laga beruntun tepatnya pada era Carlo Ancelotti.
Saat itu, Ancelotti yang kini menjadi pelatih Real Madrid gagal membawa Chelsea meraih kemenangan dalam tujuh laga beruntun sejak November 2010 s/d Januari 2011. (*/rom)